"Kami terus berupaya agar para perajin abon itu bisa menjadikan andalan ekonomi warga pesisir," kata Kepala Bidang Usaha Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lebak Hasan Lubis di Rangkasbitung, Sabtu.
Ia mengatakan, pemerintah daerah mengoptimalkan pembinaan usaha hasil tangkapan nelayan ini untuk mendongkrak pendapatan masyarakat pesisir selatan Kabupaten Lebak.
Selama ini, masyarakat pesisir Selatan berprofesi sebagai nelayan yang mengandalkan tangkapan ikan.
Mereka setiap hari melaut jika cuaca kondisi membaik, dan tidak jika gelombang tinggi.
Pembinaan kerajinan abon ikan ini diharapkan dapat menjadikan nelayan maupun rumah tangga nelayan menggeluti usaha hasil tangkapan itu.
Sebab tangkapan nelayan bisa dijadikan bahan abon, di antaranya ikan tuna, marlin dan tongkol.
"Saat ini kerajinan abon ikan tumbuh pesat hingga menjadi tiga kelompok dari sebelumnya satu kelompok," katanya.
Ia juga mengatakan pemerintah telah menyalurkan bantuan kepada perajin usaha abon ikan di pesisir selatan Kabupaten Lebak.
Mereka mendapat bantuan melalui program pengembangan usaha mina perdesaan (PUMP) pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Bantuan usaha ini, kata dia, untuk meningkatkan produksi abon ikan dengan kualitas bagus sehingga diharapkan dilirik oleh pengusaha dari Jakarta.
Bahkan, kelompok usaha abon ikan Jubaedah menembus pasar abon ikan di pasar swalayan di Jakarta dan Bekasi.
"Kami terus meningkatkan kualitas abon ikan agar mampu menembus pasar ekspor," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015