Dubai (ANTARA News)- Pemimpin Islam Somalia Sheikh Sharif Sheik Ahmed mengemukakan kepada stasiun tv Al Jazeera, Kamis, bahwa milisi Islam dan para pemimpin mereka mundur dari ibukota Mogadishu, menyusul serangan pasukan pemerintah. "Kami telah menarik pasukan kami dari Mogadishu dan tidak ada lagi pasukan pengadilan Islam di sana. Rakyat Somalia yang melawan," kata Ahmaed. "Kami tidak ingin ibukota itu menjadi kacau. Kami pergi untuk menghindari pemboman hebat karena pasukan Ethiopia melakukan pembantaian terhadap rakyat Somalia," kata Ahmed, yang memimpin komite eksekutif Dewan Islam Agung Somalia (SICS). "Kami menarik semua pemimpin dan unsur pengadilan Islam," katanya kepada televisi satelit Arab yang berpusat di Qatar itu. Tapi Ahmed berikrar bahwa gerakan Islam akan menghalau pasukan Ethiopia dari Somalia. "Insyaallah, kami akan mengusir pasukan yang memasuki Somalia ini untuk menghancurkan apa yang telah dicapai dalam beberapa bulan belakangan ini. Kami punya rencana untuk mengusir pasukan ini," katanya. Pasukan Ethiopia yang mendukung pasukan pemerintah Somalia semakin dekat Mogadishu, Kamis setelah Dewan Keamanan PBB gagal untuk hari kedua berturut-turut mencapai konsensus mengenai satu pernyataan yang menyerukan penarikan segera semua pasukan asing dari Somalia dan mengakhiri operasi-operasi militer. Suara tembakan terdengar di utara Mogadishu, Kamis ketika pasukan pemerintah yang didukung tentara Ethiopa mendekati kota itu di dua front, kata penduduk. Seorang korespoden AFP di Mogadishu mengatakan tembakan senapan mesin terdengar di perkampungan Sinaai di utara ibukota itu sementara penduduk mengatakan pasukan pemerintah mendekait kota itu dari front-front utara dan barat laut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006