"Reaksi kita terhadap kaum fanatik terletak pada perlindungan warisan dan kebudayaan," kata Bokova setelah pertemuan dengan Menteri Urusan Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil, sebagaimana dikutip Xinhua di Jakarta, Sabtu pagi. Ia menekankan perlunya perlindungan warisan dunia.
UNESCO prihatin dengan penghancuran warisan budaya di Irak dan Suriah, kata Bokova. Ia menambahkan mereka berbagi pandangan mengenai perlunya menghadapi fanatisme dan strategi guna menghadapi penghapusan sejarah dan ingatan kolektif.
Kedua pejabat itu juga menyerukan diselamatkannya warisan budaya dunia terutama tempat bersejarah yang terancam oleh kerusuhan dan fanatisme di Timur Tengah.
Mereka menyerukan "perlindungan keragaman budaya dan kelompok agama, terutama kelompok minoritas, dari segala macam penganiayaan".
"Kami membahas cara untuk melindungi warisan dan menangani fanatisme ... . Saya ingin Lebanon menjadi negara yang stabil dan negeri ini penting buat UNESCO," katanya.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015