Taipei (ANTARA News) - Taiwan merencanakan memulai perbaikan kabel bawah laut yang rusak akibat gempa dan mengganggu layanan internet dan telepon di seluruh penjuru Asia, pekan depan, dan pekerjaan itu diperkirakan akan selesai selama dua pekan. "Empat kapal kabel meninggalkan Jepang, Singapura, dan Filipina, hari ini," kata Wakil Presiden Chunghwa Telecom Lin Jen-hung dalam sebuah konferensi pers seperti dilansir DPA. "Mereka dijadwalkan tiba Selasa mendatang dan mulai memperbaiki kabel bawah laut, kami akan membebaskan pelanggan kami dari biaya," kata dia. Lin mengatakan, gangguan layanan itu akan menyebabkan setidaknya kerugian sekitar 150 juta dolar Taiwan atau 4,5 juta dolar AS bagi perusahaan. Sebuah gempa dengan kekuatan 6,7 magnitudo mengguncang perairan selatan Taiwan, Selasa, mengakibatkan dua orang meninggal dan melukai 50 lainnya. Gempa dan sejumlah gempa susulannya merusak empat dari enam kabel bawah laut Chunghwa Telecom, memadamkan atau melambatkan layanan suara, data dan sambungan internet tidak hanya di Taiwan tapi juga di sejumlah negara tetangga provinsi itu seperti India, Eropa dan Amerika Serikat. Layanan telekomunikasi di sejumlah negara tetangga terkena dampak karena sebagian besar tergantung dari jalurnya di kabel optik di dasar laut Taiwan. Pada Kamis, penyedia layanan telekomunikasi di sejumlah negara tetangga menunggu dengan gelisah Taiwan memperbaiki kabel-kabel itu. Pejabat telekomunikasi Singapura menasehati pengguna internet untuk bersiap menghadapi sambungan internet yang lambat untuk setidaknya beberapa pekan mendatang sementara upaya perbaikan dilakukan. Sedangkan ribuan pengguna internet di rumah dan perusahaan di negara kota itu mengalami pemadaman layanan internet pada Rabu, masalah mulai berkurang pada tengah hari ketika jalur telekomunikasi dialihkan ke kabel lain yang tidak terkena dampak pada gempa berkekuatan 6,7 magnitude di selatan perairan Taiwan. Dua perusahaan layanan jasa internet, Singapore Telecommunications dan StarHub, bersaing untuk memperbaiki layanan dan melancarkan sambungan internet. "Ini mungkin akan berlanjut, sekalipun melambat, sambungan internet dalam beberapa hari mendatang," kata Infocomm Development Authority (IDA) dalam sebuah pernyataan. Namun di Hong Kong, pejabat telekomunikasi dikritik karena gagal menjelaskan mengenai penyebab dari kekacauan sambungan internet hampir selama 24 jam setelah gempa di Taiwan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006