Kupang (ANTARA News) - Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tenau Kupang, Sumadi mengatakan sampai saat ini provinsi Nusa Tenggara Timur belum memiliki kapal khusus untuk mengangkut hewan dari pulau ke pulau.
"Selama ini, pengangkutan hewan-hewan dari pulau ke pulau dan sampai pada antar provinsi masih menggunakan kapal-kapal tengker," katanya kepada wartawan di Kupang , Jumat.
Ia sendiri mengakui, selama ini proses pengangkutan yang dilakukan oleh para pengusaha hewan sangat tidak hewani, sebab kelayakan tempat bagi hewan tersebut sangat tidak teratur.
Namun, Sumadi mengatakan pihaknya tidak bisa melarang proses pengangkutan tersebut karena desakan dari masyarakat, sehingga pelayanan tetap dilaksanakan.
"Izin pengakutan hewan-hewan tersebut juga masuk dalam kategori angkutan barang. Dan proses pengkutan hewan dengan kapal barang tersebut telah dilakukan sejak dahulu, khususnya untuk wilayah NTT," tambahnya.
Dengan melihat kasus terbakarnya kapal Asia Raya Surabaya milik PT. Suasana Baru Line tersebut, ia mengatakan dalam tahun 2015 pemerintah akan mengirimkan sebuah kapal perintis khusus untuk memuat hewan.
"Pengangkutan yang dilakukan oleh kapal tersebut memang tidak layak karena proses pengaturan bagi hewan-hewan itu sama sekali tidak teratur, sehingga di harapkan kapal perintis milik pemerintah tersebut dapat terwujud," ujarnya.
Sumadi mengatakan, jika mengharapkan kapal swasta sedikit mengalami sedikit kesulitan sebab, tentunya para pemilik kapal tersebut akan memikirkan bisnis baik untung dan rugi dalam mengangkut hewan-hewan tersebut.
Untuk diketahui, sebelumnya kapal Milik PT Suasana Baru Line tersebut mengalami kebakaran di bagian depan kapal, yang mengakibatkan, sejumlah sapi yang akan didistribusikan dari Kupang ke Samarinda, Kalimantan Timur mati dan sisanya mengalami luka bakar.
Sampai saat ini pihak KSOP masih terus melakukan evakuasi terhadap sejumlah sapi yang masih hidup di pesisir pantai pulau Tenau.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015