Jakarta (ANTARA News) - Peluang peningkatan perdagangan antara Indonesia dengan Nigeria masih terbuka lebar, dimana Indonesia Trade and Promotion Center (ITPC) Lagos, Nigeria, tengah membidik tiga sasaran dalam "business gathering" yang digelar beberapa waktu lalu.
"Peluang peningkatan perdagangan antara Indonesia dan Nigeria masih terbuka lebar," kata Kepala ITPC Lagos, Nino Wawan Setiawan, dalam siaran pers yang diterima, Jumat.
Nino mengatakan, tiga sasaran yang dibidik dalam business gathering yang diselenggarakan pada 6-7 Mei 2015 lalu tersebut meliputi bidang perdagangan, investasi dan pariwisata, dimana peluang perdagangan dan investasi di Nigeria sangat besar.
Menurut Nino, Nigeria merupakan negara di benua Afrika yang memiliki tren pertumbuhan ekonomi positif, dengan rata-rata pertumbuhan 6,75 persen per tahun.
"Total ekspor nonmigas mencapai 628 juta dolar AS di tahun 2014," kata Nino, yang juga mengatakan bahwa business gathering tersebut ditindaklanjuti dengan menggelar business to business meeting, serta one to one business meeting di Kantor ITPC Lagos.
"ITPC Lagos berhasil memfasilitasi kontrak bisnis produk furnitur antara perusahaan Nigeria, First August Nig. Ltd., dan PT. ROIS dari Indonesia dengan nilai 97.854 dolar AS, dan akan dilanjutkan dengan finalisasi kontrak di Jakarta pada 20 Mei 2015," ujar Nino.
Para pengusaha Nigeria bahkan akan mengirim delegasi di bawah koordinasi KBRI Abuja, ITPC Lagos, dan Nigerian Indonesian Chamber Association (NICA) untuk melaksanakan business forum di Jakarta pada akhir Mei 2015 ini.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Nigeria, Harry Purwanto, yakin perdagangan dan investasi di Afrika Barat ini terus tumbuh dikarenakan masih banyak produk unggulan Indonesia yang masih belum dikenal di Nigeria.
"Masih banyak produk unggulan Indonesia yang belum dikenal di Afrika Barat dan Nigeria khususnya, sehingga masih akan terus tumbuh lebih besar lagi," ujar Harry.
Harry optimistis arus investasi dan pariwisata dari Afrika ini akan terus meningkat seiring perbaikan iklim investasi di Indonesia.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015