Mataram, NTB (ANTARA News)- Kasus pembunuhan sadis terhadap Muhammad Ikram (enam tahun) di rumah kos di Lingkungan Semoan Kelurahan Kuang, Taliwang Sumbawa Barat, NTB, akhirnya terungkap. Yang ironis pelakunya diduga anak di bawah umur.

Kasubag Humas Polres Sumbawa Barat, Inspektur Satu Polisi Hofni Nevabureni, yang dikonformasi, Jumat, mengatakan, penyidik Kepolisian Resor Sumbawa Barat, Jumat, telah menetapkan status tersangka terhadap JJ, salah satu penghuni kos tempat jenazah Ikram ditemukan keluarganya pada Kamis (14/5) malam.

JJ, tersangka pelaku pembunuhan sadis tersebut adalah anak di bawah umur berusia 12 tahun yang tidak menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) karena di keluarkan dari sekolahnya pada akhir 2014 lalu.

"JJ sudah mengakui perbuatannya kepada penyidik. Ia juga mengakui menyodomi korban sebelum dibunuh," katanya.

Dari pengakuan pelaku, kata Hofni, kejadian itu berawal ketika pada Rabu (13/5) sekitar pukul 15.00 WITA, pelaku JJ memanggil korban yang sedang bermain sepeda dihalaman kos untuk diajak main play station (PS) di kamar kos pelaku, namun korban tidak bersedia ikut.

Pelaku rupanya sudah punya niat kuat untuk menyodomi korban, karena sekitar dua jam kemudian, sekitar pukul 17.30 WITA, ia kembali memanggil pelaku yang masih bermain di halaman kos untuk diajak maen PS.

Diajakan kedua ini, korban langsung menurut dan diajak ke kamar pelaku di lantai dua rumah kos yang terletak persis di belakang RSUD itu.

Sesampai di kamar, pelaku langsung memaksa menyodomi korban. Korban yang takut dan kesakitan sempat berteriak, karena panik, pelaku langsung memukul kepala bagian belakang korban menggunakan pisau hingga pingsan.

Melihat korba pingsan, JJ justru panik dan kembali memukul kening korban dengan pisau. Bukan hanya itu, JJ berlaku sangat sadis yang tidak baik dibaca di media massa.


Setelah korban meninggal, JJ langsung berusaha menghilangkan jejak dengan mengikat kaki dan tangan korban menggunakan selendang dan lakban, serta membungkus tubuh korban dengan kain dan kantong plastik hitam.

Pelaku menggunakan berlembar-lembar kain serta kantong plastik untuk memastikan tidak ada jejak yang ditinggalkan.

Pelaku juga membersihkan ceceran darah di dalam kamar. Selanjutnya pelaku berniat membuang jasad korban ke halaman rumah sakit, tetapi karena kondisi di kos itu ramai ia mengurungkan niatnya.

"Tubuh korban kemudian disembunyikan di dapur kamar kos yang tidak ada penghuninya dan digembok dari luar," ungkap Hofni.

Jasad korban ditemukan keluarganya dan masyarakat pada Kamis (14/5) malam, sekitar pukul 19.30 WITA, setelah melakukan pencarian selama dua hari dan dua malam berturut-turut mengeledah kos pelaku.

Pada saat kejadian, kata Hofni, situasi kos sedang sepi, karena semua penghuni kos sedang bekerja, termasuk ayah pelaku, Er (50) yang bekerja sebagai karyawan bagian pelatihan di perusahaan tambang emas di Kecamatan Sekongkang juga sedang bekerja.

Dari hasil visum dokter, di tubuh korban terdapat luka di kepala dan leher belakang. Luka bekas sayatan pisau di leher depan, luka di kening dan dahi serta luka bekas sayatan di pundak kanan. Selain itu, hasil visum dokter juga menemukan bagian anus korban tidak utuh lagi.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015