Lhokseumawe, Aceh (ANTARA News) - Sebanyak 648 imigran asal Rohingya, Myanmar dan Bangladesh kembali terdampar di perairan Aceh dan kini berada di Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa, Jumat.
Informasi yang diperoleh di Kota Langsa, ratusan manusia perahu itu ditemukan nelayan terkatung-katung di sebuah tongkang di Selat Malaka, sekira 20 mil dari daratan Pusong, Kota Langsa, sekitar 400 Km arah timur Banda Aceh.
Kapal tongkang yang kandas di Perairan Langsa itu ditarik beberapa kapal nelayan ke Pelabuhan Kuala Langsa pada sekitar pukul 05.00 WIB.
Data yang diperoleh petugas Imigrasi Kota Langsa, dari 648 imigran gelap itu, 418 orang dati Banglades yang seluruhnya laki-laki, kemudian 230 orang dari Rohingya, Myanmar yang terdiri atas 113 laki-laki, 62 perempuan dan 55 orang anak-anak.
Informasi yang diperoleh, para manusia perahu itu awalnya menggunakan dua kapal, namun salah satu tenggelam, sehingga terpaksa pindah ke kapal tongkang dengan kondisi yang berhimpitan.
Disebutkan, kondisi para menusia perahu itu sangat memperihatinkan, karena mengalami dehidrasi dan kelaparan akibat terkatung berhari-hari di laut tanpa makanan.
Warga bersama relawan SAR, polisi, TNI, PMI, dan unsur lain sedang berupaya menangani mereka secara kemanusiaan.
Sebelumnya pada Minggu (10/5), sebanyak 587 imigran asal negara Myanmar terdampar di perairan wilayah Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Mereka terdampar dikawasan Kecamatan Seunuddon dengan perahu motor yang ditumpangi dari negara asalnya.
Para imigran tersebut kini ditampung sementara di Desa Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara, atau sekitar 300 Km arah timur Banda Aceh.
Pewarta: Mukhlis
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015