Jakarta (ANTARA News) - BPPT bersama PLN mulai mengkaji dan mengembangkan elektrifikasi jalur kereta api lintas utama di Pulau Jawa yang selama ini masih menggunakan lokomotif diesel. "Di negara-negara maju seperti AS dan Eropa, seluruh jalur kereta api sudah menggunakan listrik. Ke depan Indonesia juga akan menggunakan jalur kereta listrik", kata Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi BPPT Arya Rezavidi MEE, PhD kepada wartawan, di Jakarta, Kamis. Dengan KA berlokomotif listrik biaya operasional akan jauh lebih murah dibanding dengan lokomotif diesel, dan berpengaruh juga pada tiket, ujarnya. Selain itu akselerasi dan deselerasi KA listrik juga jauh lebih baik dari diesel di mana KA listrik memiliki kecepatan hingga 120km per jam sementara dengan diesel hanya 90km per jam. Kereta listrik, ujarnya, juga akan menghemat solar, karena kebanyakan listrik PLN di Jawa menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap dengan bahan baku batubara. PT KA sendiri menggunakan kereta api berlokomotif diesel karena selama ini belum ada jalur infrastruktur listrik untuk kereta api antar kota, selain Jakarta-Bogor. "Rencana seluruh jalur KA sudah terelektrifikasi itu sendiri ada sejak 1990-an bekerjasama dengan Jepang, sayangnya tak berlanjut. Karena itu Dephub berencana melanjutkan rencana itu kembali," katanya. Tahap pertama, ujar Arya, akan dibangun jalur KA listrik Jakarta-Cirebon, setelah itu baru dilanjutkan ke kota-kota berikutnya di lintas Jawa dan akan dilanjutkan untuk lintas Sumatera. Bagi PLN sendiri, komersialisasi listrik untuk perkereta-apian lebih menguntungkan daripada listrik untuk perumahan yang harus dijual dengan harga Rp600 per kWh.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006