Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Pos dan Telekomunikasi (Postel), Basuki Yusuf Iskandar mengatakan kapasitas "bandwidth" Indonesia tinggal tersisa 17 persen karena terputusnya link internasional dari Taiwan ke Amerika Serikat akibat gempa bumi di wilayah Taiwan.
"Komunitas Postel dan pemerintah merasa prihatin atas musibah di dunia komunikasi internet dan telephonie ini. Kita melihat kejadian putusnya beberapa `backbone` bukan hal yang biasa, karena kalau putusnya hanya satu bukan hal yang luar biasa karena ada `backup` yang biasa digunakan untuk riset," kata dia dalam konfrensi pers yang dilakukan di Ditjen Postel, Jakarta, Kamis (28/12).
Dia mengatakan Ditjen Postel telah melakukan langkah koordinasi dengan beberapa operator, yang dominan terkait dengan service untuk memberikan jasa jaringan ke luar negeri.
Menurut dia, laporan yang diterima ditemukan faktanya ada sekitar empat jaringan yang putus sehingga dampaknya terjadi penurunan kapasitas yang luar biasa khususnya di kawasan Asia.
Dia menjelaskan kondisi saat ini adalah trafik domestik tidak terganggu, trafik Indonesia ke Singapura, Malaysia, dan Hongkong tidak terganggu, tetapi link Hongkong ke Amerika Serikat yang melalui Taiwan dan link Cina ke Amerika Serikat terputus.
"Kita dalam kesempatan ini menyatakan keadaan darurat,`force majeure` di bidang telekomunikasi internet," katanya.
Dengan kondisi darurat ini, Dirjen Postel memohon maaf kepada masyarakat pengguna internet secara keseluruhan, karena kualitas fasilitas internet menurun.
Saat ini, dia mengatakan, total kapasitas Indonesia hanya 17 persen. Kapasitas Indosat hanya tersisa 20 persen, Telkom tersisa 11 persen, EXelcomindo tersisa 20 persen, PSN masih 80 persen, NTT masih 90 persen.
Langkah alternatif
Dirjen Postel mengatakan yang menjadi isu saat ini adalah berapa lama keadaan darurat ini akan berlangsung. Dia juga mengatakan masalah yang Indonesia hadapi saat ini adalah sebagai "user" tidak dapat mengambil keputusan apa pun.
"Pengambilan keputusan dilakukan oleh pihak eksternal. Tetapi pengalaman dari rekan komunitas Postel memberikan `range recovery` adalah dua minggu hingga satu bulan," ujarnya.
Dia mengatakan langkah-langkah yang akan diambil komunitas Postel bersama pemerintah dan telah disepakati bersifat pemulihan jangka pendek yaitu mencari alternatif "routing". Saat ini, menurut Basuki, kebanyakan Indonesia menggunakan koneksi melalui Singapura dan Hongkong yang berarti tidak ada penurunan kapasitas apa-apa.
"Yang cukup aman untuk alternatif "routing" adalah Eropa dan Austalia. Ke Eropa nampaknya lebih memungkinkan, katanya.
Langkah kedua, dia mengatakan, melakukan "automilisasi" kapasitas asing yang ada dan penambahan akses baru satelit. Ditjen Postel telah mengidentifikasikan selama ini memang ada satelit yang belum optimal karena hanya dipakai sebagai backup.
"Sekarang mereka menjadi `major`, sebagai pemain utama untuk menyalurkan jaringan keluar negeri. Ini akan kita optimalkan, sehingga diupayakan tidak ada `idol capacity` yang terjadi," ujarnya.
Selanjutnya dia juga menyebutkan tentang mencari alternatif-alternatif akses baru ke satelit internasional. Ditjen Postel bersama komunitas Postel juga telah mengidentifikasikan ada peluang di Hawai, dan sekarang sedang dilakukan penjajakan dari beberapa operator besar untuk melakukan penyewaan dengan mereka sehingga nanti kapasitasnya sedikit lebih bagus.(*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2006