Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berhasil melakukan penghematan pengeluaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) sebesar Rp7,5 triliun yang terdiri dari penghematan BBM Rp3,5 triliun dan penghematan TDL Rp4 triliun. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam paparan akhir tahun di Jakarta, Kamis mengatakan, dari alokasi subsidi BBM dalam APBN Perubahan 2006 sebesar Rp64 triliun, hanya terealisasi Rp60,5 triliun atau terdapat penghematan Rp3,5 triliun. "Sedang, dari alokasi subsidi TDL di APBN Perubahan 2006 sebesar Rp31,5 triliun, hingga akhir Desember 2006 hanya terealisasi Rp27,5 triliun atau hemat Rp4 triliun," katanya. Pada tahun 2005, subsidi BBM mencapai Rp76,51 triliun dan TDL Rp10,54 triliun. Menurut Purnomo, penghematan tersebut terutama karena penurunan konsumsi solar dan premium bersubsidi. Dari alokasi premium bersubsidi tahun 2006 sebesar 17 juta kiloliter, hanya terealisasi 16,8 juta kiloliter atau 98,8 persen dari kuota. Untuk solar bersubsidi, dari kuota 11 juta kiloliter, hanya terealisasi 10,67 juta kiloliter atau hanya 97 persen dari kuota. "Meski konsumsi minyak tanah bersubsidi naik 1,1 persen dari kuota 9,9 juta kiloliter menjadi 10,089 juta kiloliter, namun penurunan konsumsi premium dan solar mendorong penghematan subsidi," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006