Lhokseumawe (ANTARA News) - Petani tambak di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, diminta menjaga tanaman mangrove untuk meningkatkan hasil budidaya tambak, karena fungsi tanaman itu sangat menunjang keberhasilan berbagai jenis budidaya tambak ikan maupun udang.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota Lhokseumawe, M Yassir Umar di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan, minimnya tumbuhan mangrove di sekitar areal pertambakan, menyebabkan keseimbangan ekosistem air yang ada di tambak menjadi tidak seimbang lagi. Sehingga, ikan ataupun jenis lainnya menjadi terganggu yang berdampak pada penurunan produksi.
Karena menurutnya, akar tanaman bakau mempunyai fungsi ganda. Dimana selain mampu menyerap sisa racun akibat penggunaan pestisida ataupun pupuk kimia. Juga pada akarnya menyediakan pakan alami bagi hewan air. Serta akarnya, bisa menjadi sebagai tempat bertelurnya beberapa jenis ikan ataupun udang. Belum lagi keberadaan batangnya bisa sebagai tempat ikan atau udang mencari perlindungan dari perubahan suhu air di dalam tambak.
Mengingat banyaknya manfaat dari adanya batang bakau di dalam areal pertambakan. Pihaknya sangat mengharapkan kepada petani tambak agar mau menanam pohon bakau ditambaknya. Penanaman itu dapat dilakukan secara teratur dan mempunyai jarak yang bagus.
"Pohon bakau ini sangat banyak manfaatnya, mulai dari menyediakan pakan alami, bisa menjadi tempat bertelurnya ikan-ikan. Sebagai perlindungan dari perubahan suhu dan juga menjaga ekosistem hewan air dan lain sebagainya," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan juga biota air lainnya di wilayah perairan.
Tumbuhan mangrove sebagai salah satu contohnya patut dijaga keberadaannya. Sehingga selain berdampak pada peningkatan produktivitas juga berdampak pada pencegahan abrasi dan lain sebagainya. Maka diharapkan kepada masyarakat untuk memperhatikan hal tersebut sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan, ujarnya.
Pewarta: Mukhlis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015