Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan industri plastik dan kemasan PT Summitplast Tbk (SMPL) akan mengubah statusnya dari perusahaan terbuka (listing company) menjadi perusahaan tertutup (go private), kata Direktur Utama SMPL, Hiromitsu Mogi, dalam laporannya kepada Bursa Efek Jakarta, Kamis. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan karena hingga per 30 November 2006 pemegang saham publik hanya memiliki 0,75 persen dari seluruh modal ditempatkan dan perseroan hanya memiliki 38 pemegang saham termasuk Sumitomo Shaji Chemical Co. Ltd (Sumitomo) dan Sumitomo Corporation. "Mengingat saham perseroan yang diperdagangkan hanya berjumlah 0,75 persen, maka saham-saham perseroan tersebut jarang diperdagangkan dan dianggap para pelaku pasar sebagai saham yang sangat tidak liquid," jelasnya. Dengan keadaan yang demikian, kata dia, perseroan tidak lagi memenuhi kriteria sebagai sutau perusahaan publik dan tercatat serta tidak banyak memberikan nilai tambah bagi dunia pasar modal di Indonesia atau kepada para pemegang sahamnya yang mungkin mengalami hambatan jika ingin memperdagangkan saham perseroan yang dimilikinya. Jika rencana go private disetujui RUPSLB, Sumitomo akan membeli 0,75 persen saham perseroan yang masih dimiliki oleh publik melalui penawaran tender dengan harga penawaran Rp1.050 per saham merupakan harga yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan harga penawaran yang wajib ditawarkan berdasarkan ketentuan BEJ. Sebelumnya, pada 25 November 2005 Sumitomo mengambilalih 71,73 persen saham perseroan dari pemegang saham mayoritas. Sumitomo sebagai pemengan saham penngendali baru pada Februari 2006 melakukan penawaran tender terhadap semua saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik. Setelah dilakukan penawaran tender, pemegang saham publik hanya memiliki 0,75 persen saham dari seluruh saham yang dikeluarkan perseroan dan hanya memiliki 52 pemegang saham termasuk Sumitomo, Sumitomo Corporation (Singapore) Pte. Ltd dan Tensho Electric Industries Co. Ltd. pemegang saham pendiri perseroan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006