Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSH), dr. Nani Hersunarti, SpJP, FIHA, mengatakan, pencegahan ini menyangkut modifikasi gaya hidup, yang sekurang-kurannya mencakup lima hal, yakni:
Nani mengatakan, sebaiknya upayakan berat badan pada kisaran indeks massa tubuh, 18,5-22,9 kg/m2.
Pakar hipertensi, dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP, FIHA, mengungkapkan, sebaiknya asupan garam harian tidak melebihi enam gram atau sekitar satu sendok teh.
"Pengendalian hipertensi bukan hanya masalah pengontrolan hipertensi dengan obat-obatan, namun juga pola makan. Saat ini, terdapat pergeseran pola makan yang mengarah pada makanan cepat saji dan diawetkan, yang kita ketahui mengandung garam tinggi," kata Arieska di Jakarta, Rabu.
Di samping itu, lanjut Arieska, garam juga bisa memicu sel-sel otot polos dan otot jantung membesar sehingga terjadilah pembesaran jantung. Akibatnya, lapisan-lapisan sel pembuluh darah menjadi rusak.
Dia menambahkan, penelitian menunjukkan, diet rendah garam, yakni 4,5 gram per hari bisa menurunkan tekanan darah 2/1 mmHg.
3. Banyak konsumsi buah-buahan, sayuran, susu rendah lemak dengan kandungan lemak tersaturasi dan lemak total rendah.
Ahli kesehatan mengatakan, modifikasi ini mampu menurunkan tekanan darah sekitar 8-14 mmHg.
5. Tidak merokok
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015