Beijing (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempromosikan empat proyek investasi di Tiongkok, di tiga sektor yaitu kelistrikan, jalan tol, dan pelabuhan.
Empat proyek investasi yang ditawarkan kepada sekitar 100 calon investor Tiongkok, di Beijing, Rabu, tersebut adalah jalan tol Pandaan-Malang (Jawa Timur), Pelabuhan Kuala Tanjung (Sumatera Utara), Pelabuhan Baru Makssar (Sulawesi Selatan), dan proyek kelistrikan termasuk kelistrikan berkapasitas 35 ribu MW.
Deputi Bidang Perencanaan Investasi BKPM Tamba Hutapea mengatakan Indonesia memiliki target investasi yang ambisius untuk dicapai sebesar 78,4 miliar dolar AS pada 2019. "Untuk mencapai target tersebut, sektor sekunder dan tersier berupa pengembangan industri dan jasa menjadi fokus utama," katanya.
"Beberapa sektor yang diharapkan menjadi minat investor Tiongkok, antara lain proyek ketenagakelistrikan, pelabuhan dan pembangunan konstruksi seperti jalan tol. Terlebih Tiongkok telah berpengalaman dalam sektor tersebut, terutama dalam hal teknologinya," tutur Tamba.
Ia mengemukakan Pemerintah Indonesia memiliki program tambahan 35 MW pembangkit listrik di seluruh wilayah Indonesia, sehingga total pembangkit listrik yang akan dibangun dalam lima tahun kedepan mencapai 42 GW.
"Dari target tersebut, PT PLN hanya mampu membangun 17 GW pembangkit listrik sisanya sebesar 25 GW akan diserahkan kepada pihak swasta baik dengan menggunakan Independent Power Producer (IPP) maupun kemitraan pemerintah-swasta," kata Tamba.
Ia menambahkan dalam waktu dekat terdapat 16 proyek ketenagakerjaan dengan kapasitas 4.648 MW, yang pengadaannya akan dibuka dengan metode penunjukkan langsung dan 37 proyek ketenagalistrikan dengan kapasitas 10.908 MW dibuka dengan metode pelelangan.
"Untuk itu kami mengundang perusahaan listrik Tiongkok untuk dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut," ujar Tamba.
Selain proyek ketenagalistrikan, dalam lima tahun kedepan Indonesia berencana membangun tambahan 1.000 km jalan tol, 3.200 jalur kereta api, 15 pelabuhan udara baru, peningkatan kapasitas 24 pelabuhan laut, delapan kawasan ekonomi khusus, 14 industri baru, dan pembentukan bank pembangunan khusus infrastruktur.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015