... ini di tangan saudara-saudara sekalian semuanya...
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan anggaran untuk TNI bisa naik menjadi Rp210 triliun dari saat ini, yang hanya sekitar Rp98 triliun. Menurut sistem keuangan negara, selama ini TNI tidak langsung bisa menggunakan anggaran itu karena dikelola di Kementerian Pertahanan.


Namun janji itu ada syaratnya: jika pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas tujuh persen setahun. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia paling rendah sejak 2009, yaitu cuma 4,7 persen dari target pemerintahan Jokowi 5,2 persen.


Sebagian kalangan beralasan, angka pertumbuhan ekonomi cuma 4,7 persen itu karena distribusi dan pemakaian anggaran APBN P 2015 belum sempurna diserap karena perubahan nomenklatur keuangan dan organisasi pemerintahan Jokowi.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam acara peletakan batu pertama RS Moh Ridwan Meuraksa, milik Kodam Jaya, di kawasan Pinangranti, Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu.


Rumah sakit milik Kodam Jaya di Pinang Ranti itu akan menggantikan rumah sakit militer saat ini yang juga bernama RS Moh Ridwan Meuraksa, di Jalan Kramat Raya Nomor 172 dan 174, Jakarta Pusat, yang dianggap sudah sesak.


Sebagai perbandingan, calon rumah sakit baru di Pinang Ranti itu berdiri di atas lahan seluas 26.954 meter persegi, sedangkan di tempat saat ini cuma 4.776 meter persegi dan 11.160 meter persegi.


Jokowi berharap, rumah sakit militer baru itu akan dilengkapi fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih representatif bagi prajurit dan juga melayani umum.

Yang agak berbeda, saat meletakkan batu pertama itu, Jokowi mengenakan pakaian dinas harian TNI lengkap dengan senjatanya.

"Kesejahteraan prajurit akan bisa dinaikkan lagi kalau pertumbuhan ekonomi bisa berjalan baik, pertumbuhan ekonomi bisa berjalan baik kalau ada stabilitas keamanan, ini di tangan saudara-saudara sekalian semuanya," katanya.

Menurut dia, jika pertumbuhan ekonomi di atas tujuh persen maka anggaran untuk TNI bisa mencapai hampir Rp210 triliun dari yang sekarang ini baru Rp98 triliun.

"Dan ini bisa dicapai di negara manapun kalau ada stabilitas keamanan dan alhamdulillah stabilitas keamanan berjalan dengan baik, stabilitas politik berjalan dengan baik," kata dia.


"Sehingga kita tinggal konsentrasi mengurusi ekonomi karena ekonomi kita dapat tekanan keuangan global, ekonomi dunia turun. Tapi saya yakin bila stabilitas keamanan betul-betul bisa dijaga, saya yakin untuk dapat angka tujuh persen tidak sulit," katanya.

Pemerintah telah merealisasikan peningkatan tunjangan kinerja bagi TNI yang didanai rakyat. Karena itu prajurit TNI harus mengembalikan itu semua kepada rakyat dalam bentuk pelaksanaan tugas yang terbaik.

"Hanya yang terbaik tak ada yang lain," katanya.

Pewarta: Hanni Soepardi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015