Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 350 jamaah calon haji Indonesia yang sakit akan disafariwukufkan pada Hari Wukuf 9 Dzulhijjah (29 Desember 2006), sedangkan sepuluh jamaah lainnya yang tak bisa dilepaskan dari peralatan medis rumah sakit dipastikan akan dibadalhajikan. Pusat Informasi Haji (MCH) pada Rabu melaporkan, berdasarkan perhitungan semula jumlah jamaah yang akan disafariwukufkan hanya sekitar 200-250 orang saja namun kemudian terus bertambah. Menurut Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Daerah Kerja Makkah, dr Zainuswir SpJP, sebanyak 201 orang jamaah yang hingga Rabu (27/12) dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) bakal menjadi peserta safari wukuf tersebut. Jumlah itu termasuk 39 orang jamaah yang mengalami gangguan mental yang sebelumnya diperkirakan hanya sekitar 20 orang saja. Jamaah akan diberangkatkan ke Arafah pada 29 Desember 2006. Sejak subuh hingga Dzuhur, kata Zainuswir, para petugas kesehatan akan mempersiapkan semua jamaah tersebut, kemudian usai Ashar jamaah diberangkatkan ke Arafah dengan sekitar empat bus sedang berkapasitas masing-masing 12 jamaah, 16 ambulans berkapasitas dua jamaah, dan empat bus besar berkapasitas 50 jamaah. Usai Maghrib jamaah yang telah disafariwukufkan kemudian akan dipulangkan kembali ke BPHI Makkah. Zainuswir mengungkapkan sebanyak 36 orang jamaah haji kini dirawat di tiga rumah sakit Arab Saudi. Sebanyak 26 orang jamaah dirawat di ruang biasa dan kemungkinan mereka juga akan disafariwukufkan. Safari wukuf akan dilakukan oleh pihak rumah sakit Arab Saudi di mana mereka dirawat. Sedangkan sepuluh jamaah lainnya yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi dipastikan akan dibadalhajikan. Hingga 27 Desember 2006 mereka masih dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) di tiga rumah sakit tersebut. Zainuswir menambahkan, dari sepuluh jamaah tersebut sebanyak dua orang kini masih dirawat di Rumah Sakit Zahir King Abdul Aziz, satu orang di Rumah Sakit Sisya, dan tujuh pasien lainnya terbaring di ICU Rumah Sakit Annoer.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006