Komunikasi yang baik daerah dan pusat sangat diperlukan
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk membangun dan mengembangkan identitas dan karakter daerahnya untuk kepentingan menarik investasi masuk ke wilayahnya.
"Membangun karakter kabupaten sangat penting, membangun identitas sebuah kabupaten sangat diperlukan dalam bidang investasi," kata Presiden saat menghadiri acara pembukaan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) International Trade and Investment Summit (AITIS) 2015 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu.
Ia mengatakan banyak daerah justru tidak mengembangkan potensi daerahnya malah mengembangkan komoditas lain yang tidak ada di daerahnya.
Misalnya, kata dia, suatu daerah mempunyai komoditas cokelat tapi justru menawarkan investasi untuk komoditas lainnya.
"Komunikasi yang baik daerah dan pusat sangat diperlukan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, ia juga meminta pemda untuk tidak terjebak pada rutinitas birokrasi sehingga bisa membangun kebijakan strategis di daerahnya.
"Banyak sekali kekuatan ekonomi di daerah yang tidak terangkat dengan baik karena pemdanya terjebak ke rutinitas, saya melihat banyak sekali yang ditawarkan ke investor," katanya.
Jokowi tiba di lokasi acara sekitar pukul 10.15 WIB, Rabu di Hall D1, JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Acara itu mengambil tema Seizing The Opportunity of Government Investment Cooperation 2015-2019.
Pertemuan itu akan berlangsung 13-15 Mei 2015 dan membahas peluang investasi di daerah meliputi sektor infrastruktur, pariwisata, perkebunan, perikanan, energi, pertambangan.
Pada kesempatan itu, Presiden didampingi sejumlah menteri yakni Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.
"Perdagangan dan investasi menjadi kunci pertumbuhan semua daerah. Jangan sampai pemimpin daerah terjebak dalam rutinitias birokrasi sehingga melupakan membangun strategi kebijakan di daerah," kata Jokowi.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015