Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS melemah.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik 9,4 dolar AS, atau 0,79 persen, menjadi menetap di 1.192,40 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Indeks dolar AS turun 0,63 persen menjadi 94,42 di sesi tengah hari pada Selasa, memberikan logam mulia sebuah dorongan. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi investor.
Selain itu, emas juga mendapat dukungan dari melemahnya pasar ekuitas Eropa, yang dipicu oleh krisis utang Yunani. Para analis mengatakan bahwa Yunani telah membuka sumbat salah satu rekeningnya di IMF dengan memenuhi pembayaran bunga utang 750 juta euro (841,28 juta dolar AS).
Negara-negara anggota memiliki dua rekening di IMF -- satu rekening untuk menyimpan kuota tahunan mereka, yang pada dasarnya adalah biaya anggota mereka, dan rekening lainnya di mana mereka menyimpan cadangan untuk keadaan darurat.
Perak untuk pengiriman Juli naik 21,2 sen, atau 1,30 persen, menjadi ditutup pada 16,526 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 5,7 dolar AS, atau 0,51 persen, menjadi ditutup pada 1.133,00 dolar AS per ounce.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015