Bandung (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Suryadharma Ali, Rabu, meresmikan sekaligus menyerahkan mesin "Biodisel Plant" kepada Gubernur Gorontalo Fadel Mohamad, untuk mendorong pengayaan bahan bakal alternatif di provinsi itu. Peresmian mesin pengolahan biji jarak menjadi "bio fuel" senilai Rp2 miliar itu berlangsung di Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) di Bandung, Jawa Barat. Pada kesempatan itu, Fadel Mohamad memboyong rombongan termasuk perwakilan petani pohon jarak dari provinsi itu. "Mesin biodiesel plant ini diharapkan bisa meningkatkan produkfitas petani jarak di Provinsi Gorontalo dalam merealisasikan pengayaan bahan bakar alternatif", kata Suryadharma Ali. Ia menyebutkan, mesin yang rencananya akan segera "dikapalkan" ke Gorontalo itu memiliki kapasitas produksi maksimal 2.000 liter per hari. Bahan bakar yang dihasilkan mesin itu, menurut dia, 100 persen bisa langsung digunakan untuk bahan bakar mesin termasuk untuk kompor. "Bahan bakar yang dihasilkan mesin biodisel plant ini bisa untuk menggerakan mesin single piston sehingga cocok untuk mesin penggerak perahu nelayan di sana (Gorontalo)", katanya. Rencananya program bantuan serupa akan diberikan oleh Menteri Koperasi dan UKM untuk Provinsi NTB, Jatim, Yogyakarta, Kalbar dan Maluku. Sementara itu Gubernur Gorontalo Fadel Mohamad menyambut baik bantuan mesin pengolahan biodisel plant untuk membantu produktifitas petani jarak di provinsinya itu. "Budidaya pohon jarak di Gorontalo saat ini cukup bagus, sehingga akan lebih prospektif lagi dengan adanya perangkat pengolahan biodisel plant ini", katanya. Ia menyatakan akan menambah areal penanaman jarak seluas 1.200 hektar untuk meningkatkan produksi bio diesel khususnya memenuhi kebutuhan bahan bakar perahu nelayan setempat. Selain itu bahan bakar alternatif itu juga diproyeksikan untuk dijual ke daerah lain. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006