Gempa itu terjadi hanya beberapa minggu setelah gempa dahsyat menewaskan lebih dari 8.000 orang dan menghancurkan ratusan ribu rumah di Nepal.
US Geological Survey menyebutkan bahwa gempa yang terjadi pada Selasa itu berkekuatan 7,4 skala richter dan mengguncang sepanjang 68 kilometer (sekitar 42 mil) barat dari kota Namche Bazar, dekat dengan Gunung Everest dan daerah perbatasan dengan Tibet.
Guncangan itu juga dirasakan hingga ke wilayah New Delhi dan Dhaka, ibu kota Bangladesh.
Namun, belum ada laporan tentang korban atau kerusakan besar. Warga di daerah komunitas India, Siliguri, yang berbatasan dengan Nepal, mengatakan ada potongan beton jatuh dari satu atau dua bangunan.
Para warga di Kathmandu dilanda panik, mereka bergegas keluar dari rumah dan gedung.
Para orang tua terlihat mendekap erat anak-anak mereka dan ratusan orang panik mencoba untuk menghubungi kerabat mereka dengan ponsel.
Sementara itu, para pemilik toko menutup toko mereka dan jalan-jalan menjadi macet dengan orang-orang bergegas untuk memeriksa keadaan keluarganya masing-masing.
"Saya sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah," kata Bishal Rai, seorang pria berumur 20-an, yang mengatakan ia berusaha untuk menghubungi keluarganya di wilayah utara Kathmandu.
Pusat gempa dekat dengan Everest Base Camp, yang telah dievakuasi setelah mengalami longsor salju yang dipicu oleh gempa bulan lalu, yang menewaskan 18 pendaki.
Para pendaki gunung yang ingin mendaki puncak tertinggi di dunia telah membatalkan musim pendakian Everest tahun ini.
Gempa bulan lalu, pada 25 April, menewaskan sedikitnya 8.046 orang dan melukai lebih dari 17.800 orang. Gempa tercatat berkekuatan sebesar 7,8 SR.
Gempa di Nepal kali ini yang berkekuatan 7,4 SR diperkirakan memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan yang signifikan dan tanah longsor, demikian laporan Reuters.
(Uu.Y012)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015