Jayapura (ANTARA News) - Petani kakao di Provinsi Papua, mengaku diuntungkan oleh tingginya nilai kurs dollar AS terhadap Rupiah yang kini bertengger pada kisaran Rp13 ribu per dolar AS.

"Memang dengan naiknya dolar harga CPO di tingkat dunia menurun. tapi menguntungkan beberapa komoditas lain seperti kakao," ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Papua Jhon Nahumury di Jayapura, Selasa.

Dia ingin kondisi ini dimanfaatkan oleh para petani kakao.

"Saya optimis untuk kakao, kita lihat produksi menurun dan permintaan dunia banyak, dan itu sudah dalam hitungan dolar. Oleh sebab itu sebetulnya ini peluang bagus untuk petani kakao," sambung dia.

"Kita kan belajar dari pengalaman saat krisis ekonomi, saat rupiah melemah terhadap dolar petani kakao mengalami keuntungan dari krisis ekonomi itu," tuturnya.

Nahumury berjanji untuk memanfaatkan momen ini untuk lebih mendorong petani agar bisa lebih serius mengelola perkebunan kakao mereka.

"Kita sudah mulai lakukan program peningkatan produksi dan kualitas kakao dan di Papua dilakukan gerakan masal pengendalian hama penyakit kakao dan pencanangan tiada hari tanpa perawatan dan pemeliharaan kakao," papar dia

"Kita lakukan baik rehabilitasi maupun intensifikasi, termasuk juga perluasan area tanam," kata dia.

Tahun ini beberapa daerah sudah memperluas area tanam kakao seperti di Keerom, Jayapura dan Kabupaten Nabire.

Pewarta: Dhias Suwandi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015