"Nuansa keagamaan dikembangkan tapi juga tidak meninggalkan identitas Pramuka," kata Ahmadi saat berbincang dengan Antara di area Lapangan Tembak, Magelang, Jawa Tengah, Senin.
Beberapa nuansa Islam dalam kemah madrasah itu, kata dia, di antaranya seperti kegiatan intensif sholat lima waktu berjamaah, kuliah tujuh menit, tadarus Alquran, sholat dan dzikir malam (qiyamullail) dan pengajian.
Ahmadi mengharapkan PPMN dapat mendorong siswa madrasah dalam kaderisasi yang memiliki kesatuan ilmu dan akhlak yang baik (akhlaqul karimah).
Lebih lanjut, Ahmadi mengatakan perkemahan skala nasional ini bukan untuk rekreasi saja tapi juga untuk penguatan sisi akademik, sosial dan spiritual yang muaranya membangun karakter kebangsaan siswa yang religius.
Kemah madrasah PPMN kali ini merupakan penyelenggaraan pertama kali untuk siswa madrasah pada 11-15 Mei 2015.
Acara pembukaan itu juga akan dihadiri Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adiyaksa Dault, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Akademi Militer Magelang Mayjen TNI Sumardi dan beberapa pejabat lainnya.
Sedikitnya 1.290 orang anggota Pramuka akan ikut serta dalam perkemahan perdana ini.
Ahmadi mengatakan penyelenggaraan PPMN ini baru terbatas untuk siswa Pramuka golongan penegak atau sekolah tingkat madrasah aliyah.
Ke depannya, Kemenag akan memperbanyak peserta ke tingkat dasar dan menengah dalam hal ini madrasah ibtidaiyah dan madrasah tsanawiyah.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015