Jember (ANTARA News) - Banjir lumpur yang melanda Desa Karangharjo dan Harjomulyo, Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur yang terjadi sejak Selasa pukul 14.30 WIB, pada Rabu surut dan warga setempat sibuk membersihkan rumah mereka yang sempat terendam setinggi 60 centimeter hingga satu meter.
Juru bicara Kecamatan Silo, M Bakri, membenarkan mengatakan telah terjadi dua kali banjir lumpur dalam dua pekan terakhir akibat hujan deras yang mengguyur daerah ini.
Banjir lumpur, kata Camat Silo, mungkin akan bisa terjadi lagi, karena kondisi hutan di lereng Mayang dan Baban Silosanen masih gundul meski telah dilakukan gerakan reboisasi massal oleh Perhutani dan masyarakat.
Untuk itu, lanjut dia, Satlak Kecamatan akan selalu waspada dan meminta warga untuk mengungsi ketempat yang lebih aman bila hujan turun dengan debit air yang besar.
Sementara itu, Wakil Satkorlak Kabupaten Jember, Mulyo Aji, mengatakan kondisi di lereng pegunungan Mayang dan Baban Silosanen dengan kemiringan 80 derajat itu, kondisinya gundul dan rawan banjir lumpur bila turun hujan.
Langkah antisipasi telah dilakukan, namun belum bisa maksimal karena penahan di lereng gunung itu belum baik sehingga air hujan tidak bisa meresap ke tanah akibat hutan gundul.
Pihak Satkorlak Kabupaten, lanjut dia, akan segera menurunkan tim untuk memberi bantuan dan membantu warga yang kesulitan mendapatkan air bersih.
"Kondisi air konsumsi harus tetap terjaga agar tidak menimbulkan penyakit," ujarnya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006