Jakarta (ANTARA News) - Gempa tektonik 6,7 skala richter yang mengguncang Taiwan, Selasa (26/12), menyebabkan enam kabel optik bawah laut yang merupakan jaringan komunikasi interkoneksi Asia Pasifik terputus, sehingga jaringan internet di Taiwan, Hongkong, Korea Selatan, Cina, termasuk Indonesia sempat mati. Menurut pernyataan KT Corporation, sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di Korea Selatan, putusnya kabel jaringan bawah laut itu telah berdampak pada terputusnya akses komunikasi international di sejumlah negara di Asia. "Kabel bawah laut tidak bekerja karena gempa bumi di dekat Taiwan. Kami sedang melakukan upaya terbaik untuk bisa memberikan layanan kembali dengan cepat," katanya sebagaimana dikutip Reuters, Rabu. Jaringan internet di Asia itu terputus sejak gempa mengguncang Taiwan pukul 20.26 waktu setempat. Sementara di Indonesia sekira pukul 11.30 WIB jaringan internet kembali berfungsi setelah sempat mati dan hanya bisa untuk akses lokal (domestik). Sylvia Sumarlin, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), dalam wawancara dengan sebuah situs berita online mengatakan, akibat gempa di Taiwan jaringan internasional yang disediakan ISP (internet service provider) di Indonesia dan di semua negara di Asia Pasifik, putus. "Semua ISP di Indonesia memakai fiber optik sebagai backbone utamanya, dan memanfaatkan satelit sebagai back up. Dengan adanya kejadian ini, semua saluran internasional tersendat sekarang," katanya. Berbeda dengan Biro Cuaca Pusat Taiwan, survai geologi Amerika Serikat (AS) mencatat gempa di negara itu berkekuatan hingga 7,0 skala richter. Dua korban dilaporkan tewas dan empat puluhan lainnya luka-luka dalam kejadian itu.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006