"Di Pangalengan itu memang rawan longsor zona sedang dan tinggi karena tanahnya subur sehingga memicu terjadi longsor," kata Kepala Harian BPBD Kabupaten Bandung, Marlan melalui telepon seluler, Minggu.
Ia menuturkan, Pangalengan merupakan daerah perbukitan yang sebagian luas lahan suburnya banyak ditanami sayur-sayuran sehingga menjadi pemicu mudah terjadinya longsor.
Selain di daerah perbukitan, kata dia, rawan longsor terjadi di sepanjang Jalan raya utama Pangalengan mulai dari kawasan Banjaran sampai Talegong perbatasan dengan Kabupaten Garut.
"Memang Pangalengan ini daerah pegunungan, ada beberapa titik rawan longsor sepanjang jalan raya Banjaran sampai perbatasan Garut," katanya.
Ia mengatakan, selama musim penghujan telah terjadi beberapa kali bencana tanah longsor di Pangalengan.
Beberapa titik rawan longsor, kata dia, sudah diberi rambu peringatan agar masyarakat maupun pengguna jalan mewaspadai bahaya longsor.
"Di Panglengan sudah beberapa kali terjadi longsoran, dan kita juga sudah pasang rambu-rambu peringatan untuk waspada terhadap bencana longsor," katanya.
Ia mengimbau, selama musim hujan masyarakat Kabupaten Bandung khususnya di Pangalengan yang memiliki potensi tanah longsor agar selalu waspada.
Jika terjadi turun hujan dengan intensitas tinggi dan lama sebaiknya menghindar dan tinggal di tempat aman dari ancaman bahaya tanah longsor.
"Apabila daerahnya memiliki potensi longsor, kemudian terjadi hujan dengan intensititas tinggi dan lama, lebih baik menghindar ke lokasi yang aman," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015