Semarang (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kota Semarang menyatakan akan segera menambah dua sekolah menengah pertama (SMP) negeri baru untuk mengoptimalkan layanan pendidikan pada masyarakat.
"Dua sekolah baru itu, yakni SMP Negeri 42 yang dibangun di kawasan Ketileng dan SMP Negeri 43 Semarang di kawasan Genuk," kata Kepala Disdik Kota Semarang Bunyamin di Semarang, Sabtu.
Ia menjelaskan pembangunan SMP Negeri 42 sekarang ini sudah rampung dan siap menerima pendaftaran siswa baru pada Penerimaan Peserta Didik (PP) Kota Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.
Rencananya, kata dia, SMP Negeri 42 akan menampung sebanyak enam rombongan belajar pada PPD tahun ajaran depan, sementara untuk SMP Negeri 43 Semarang masih dalam proses pengerjaan.
Menurut dia, pembukaan sekolah baru bertujuan meningkatkan angka partisipasi kasar (APK), termasuk dua SMP baru itu agar jangan sampai ada anak di Kota Semarang yang belum terfasilitasi pendidikan.
"Jumlah pertambahan penduduk untuk usia SMP di Semarang kan cukup tinggi, apalagi di dua wilayah itu. Makanya, kami harus fasilitasi jangan sampai ada yang kesulitan mencari sekolah," kata Bunyamin.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Disdik Kota Semarang Sutarto menambahkan pembukaan dua sekolah baru itu sudah melalui kajian dan pertimbangan yang panjang.
"Pembukaan dua sekolah baru itu melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Prosesnya lama, ya, didasarkan atas berbagai kajian, termasuk kebutuhan layanan pendidikan," katanya.
Sutarto membenarkan SMP Negeri 42 Semarang sudah siap membuka pendaftaran siswa baru pada PPD Kota Semarang Tahun Ajaran 2015-2016 dan sekolah tersebut sudah dimasukkan dalam petunjuk teknis PPD.
"Kalau SMP Negeri 42 Semarang memang sudah dibangun dan sudah siap menerima siswa baru, sementara untuk SMP Negeri 43 Semarang kemungkinan baru terealisasikan tahun depan," ungkapnya.
Ia mengakui masyarakat di daerah Genuk Semarang sebenarnya sudah mendesak agar SMP Negeri 43 Semarang segera dibangun dan dibuka, tetapi untuk tahun ini memang belum bisa dilakukan.
"Yang jelas, pembukaan sekolah baru dilakukan untuk mengoptimalkan layanan pendidikan pada masyarakat. Dilihat dari kebutuhannya dan tentu harus melalui kajian yang matang," pungkas Sutarto.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015