Saya bersyukur dengan grasi iniJayapura (ANTARA News) - Yafrai Murib (bukan Jefrai Murib), mengaku bersykur bisa terima grasi dan akan diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo yang akan mengunjungi Lapas Abepura, Kota Jayapura, Papua, Sabtu.
Yafrai Murib yang ditemui Antara Jayapura, Sabtu, di Lapas Abepura ketika didampingi kuasa hukumnya Latifah Anum Siregar mengaku bersyukur mendapat grasi dari presiden.
"Saya bersyukur dengan grasi ini," kata Yafrai yang sudah tiga tahun menjalani hukuman di Lapas Abepura.
Yafrai yang dijatuhi hukuman seumur hidup karena terlibat pembobolan gudang senjata milik Kodim 1710 Wamena pada 2003 bersama beberapa rekan lainnya itu, mengaku tidak bisa dijenguk oleh keluarganya.
"Selama 12 tahun beberapa bulan saya jalani hukuman, dan selama tiga tahun di Lapas Abepura, saya tidak pernah dijenguk oleh istri dan anak, atau keluarga," katanya.
Lebih lanjut, Yafrai mengatakan, ia bersama sejumlah rekannya pernah mendekam di Lapas Gunung Sari Makasar, lalu di pindahkan ke Lapas Biak.
"Kemudian dari Lapas Biak, kami dibagi lagi, ada yang dipindahkan ke Lapas Nabire dan Lapas Wamena. Saya dari Lapas Wamena sebelum tiga tahun terakhir jalani hukuman di Lapas Abepura," katanya.
Yafrai juga mengemukakan bahwa ia bersama empat temannya menerima baju putih dan sepatu serta kaos kaki dari utusan Presiden Joko Widodo untuk prosesi penerimaan grasi nanti.
"Tadi kami berlima dikasih baju dan sepatu. Katanya Pak Presiden Jokowi yang berikan. Terima kasih," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, lima tahanan politik atau narapidana politik Papua bakal menerima grasi dari Presiden Joko Widodo ketika berkunjung ke Kota Jayapura, Provinsi Papua, Sabtu.
Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Papua Demianus Rumbiak, Sabtu pagi di Jayapura, membenarkan pemberian grasi itu oleh orang nomor satu di Indonesia.
"Iya, benar. Nanti ada lima orang yang akan terima grasi langsung dari Presiden Joko Widodo," kata Demianus Rumbiak.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015