Bandarlampung (ANTARA News) - Salah satu seniman asal Bandarlampung yang telah 30-an tahun mengembangkan seni batik khas Lampung, Adrian Troe mengaku telah berhasil mematenkan batik hasil karyanya yang telah dirintis sejak tahun 1974. Menurut Adrian di Bandarlampung, Rabu, sejak awal merintis rancangan batik dengan nuansa khas Lampung itu banyak mengalami suka dan dukanya. "Salah satunya termasuk ketika justru yang lebih terkenal malah yang memproduksi batik hasil rancangannya, bukan perancangnya sendiri," kata Adrian pula. Karena itu, dia berupaya untuk mematenkan hak cipta batik khas Lampung karyanya sehingga dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk yang dapat terjadi. Adrian mengklaim, saat ini batik Lampung karyanya merupakan satu-satunya karya batik daerah Lampung yang telah mendapatkan pengesahan patennya. Seniman itu juga berpendapat, sekarang ini bukan lagi saatnya para seniman di daerah berkutat dalam karya dengan hanya mengedepankan idealisme secara sempit. "Janganlah kita berkutat pada idealisme dalam berkarya tapi kemudian malah tetap menjadi lapar, sehingga akhirnya menyalahkan kembali pemerintah," kata Adrian lagi. Dia berpendapat, seorang seniman tugas utamanya adalah berkarya dan terus berkarya dengan tetap memikirkan kualitas dari hasil karyanya. "Soal mendapatkan imbalan yang sepadan atau tidak dari hasil karya itu, bergantung kepada karya yang kita hasilkan, kalau bermutu dan diminati masyarakat yakinlah pasti akan mahal yang mampu menghidupi seniman," ujar dia pula. Karena itu, Adrian mengingatkan pemerintah daerah untuk tidak melupakan peran para seniman daerahnya, dengan memberikan penghargaan secara memadai terhadap karya seni yang terbaik telah dihasilkan. "Penghargaan bagi seniman itu merupakan segala-galanya, melebihi uang yang diterima," demikian Adnan Troe yang pernah pula mengelola penerbitan pers yang memfokuskan pada seni dan budaya di Lampung itu pula.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006