Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Jumat, menguat 26 poin menjadi 13.120 per dolar AS dari posisi sebelumnya 13.146 per dolar AS.
Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova mengatakan bahwa penguatan dolar AS didorong sentimen optimisme pasar terhadap akan bergulirnya sejumlah proyek infrastruktur di Tanah Air.
"Ekspektasi positif itu memberi sentimen bagi mata uang rupiah meski masih cenderung terbatas, diharapkan segera terealisasi karena investor butuh kepastian," katanya.
Sementara pada sisi lain, data cadangan devisa Indonesia akhir April 2015 yang turun menjadi 110,9 miliar dolar AS, membuat penguatan rupiah terkekang dalam kisaran terbatas.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa pelaku pasar uang juga masih mewaspadai data Non-farm payrolls (NFP) Amerika Serikat yang akan dirilis malam ini.
Data tenaga kerja AS lainnya yang perlu dipehatikan yakni data penghasilan rata-rata per jam di AS selama bulan April.
"Pertumbuhan penghasilan bisa berdampak positif pada kenaikan tingkat inflasi yang membuka peluang kenaikan tingkat suku bunga acuan AS, yang pada akhirnya akan mengangkat dolar AS," katanya.
Sementara itu, menurut kurs tengah Bank Indonesia rupiah berada pada 13.177 dolar AS, melemah dibanding sebelumnya 13.065.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015