Jakarta (ANTARA News) - PT. Kereta Api Indonesia (PT KAI) dilaporkan sudah menerima 20 gerbong kereta listrik bekas dari Jepang pada 24 Desember 2006, sebagai bagian dari 160 gerbong KRL yang dipesan dari negara itu. "Walaupun bekas, gerbong tersebut dalam kondisi sangat baik dan terbuat dari stainless steel, karena pada Juli 2006 PT. KAI juga sudah menerima sekitar 16 gerbong yang sama. Dari sanalah kita tahu bahwa kondisi gerbong bekasnya sangat baik, ujar Ahmad Sujudi, Kepala Humas PT. KAI, ketika dihubungi lewat HP, di Jakarta, Selasa malam. Gerbong yang datang pada 24 Desember ini merupakan pengiriman ketiga. Pengiriman pertama di bulan Juli dengan jumlah gerbong sebanyak 16 dan 8 gerbong pada 3 Desember 2006. Jadi jumlah gerbong yang sudah diterima semua ada sekitar 44 buah dari 160 gerbong yang sudah dipesan, ujarnya. Semua gerbong KRL bekas tersebut akan dioperasikan untuk angkutan penumpang lintasan Bogor dan Bekasi. Nantinya juga akan dikembangkan ke semua lintas, termasuk Serpong dan Tangerang. Dengan bertambahnya gerbong KRL, maka frekuensi perjalanan kereta api di jalur Jabotabek akan dapat ditingkatkan seiring dengan pembangunan double track pada beberapa ruas lintasan dan praktis pelayanan perkeretaapian bisa lebih ditingkatkan. Menurutnya, PT. KAI akan menggunakan sistem baru dalam penggunaan tiket secara otomatis yang lebih dikenal dengan `automatic ticketting system` untuk angkutan penumpang jalur Pal Merah-Serpong mulai Februari 2007. Dengan panjang sekitar 24 km, setidaknya ada enam stasiun yang harus dibangun dengan perlengkapan sistem `automatic ticketting` di jalur Pal Merah-Serpong ini, ujar Ahmad Sujadi. Ada sekitar delapan set rangkaian kereta api yang akan melayani jalur Pal Merah-Serpong ini nantinya, sementara untuk masing-masing set rangkaian kereta api ada sekitar delapan gerbong yang akan dioperasikan. Dengan delapan set rangkaian kereta api, empat rangkaian bisa melayani jurusan ke Serpong dan empat lainnya ke Jakarta dan begitu seterusnya silih berganti. "Sistem ticketing otomatis hampir sama dengan sistem yang diterapkan pada Busway," tegasnya. Pada tahap pertama, sekitar 64 perjalanan akan dilayani oleh delapan set rangkaian kereta api ini, sedangkan target yang hendak dicapai ada sekitar 120 perjalanan. Tentunya hal ini akan dapat dipenuhi secara bertahap. Apabila sistem tiket otomatis ini diterapkan di jalur Pal Merah-Serpong, maka hal ini menandakan bahwa perkereta-apian Indonesia sudah memasuki era baru melalui sistem otomatis tiket yang selama ini masih dilayani dengan manual. Diperkirakan dengan sistem tiket otomatis ini, pintu masuk ke ruang tunggu penumpang hanya bisa terbuka apabila karcis sudah dimasukkan. Dan praktis orang tidak bisa lagi naik ke atap gerbong kereta api. Selain itu, nantinya semua gerbong yang dioperasikan di Jabotabek harus pakai AC, karena panas iklim Jakarta dengan kondisi penumpang yang padat, pelayanan terhadap penumpang harus diperbaiki. Dengan sendirinya, angkutan kereta api di masa mendatang akan memberikan kenyamanan terhadap penumpangnya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2006