Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jakobs mengungkapkan bahwa penurunan itu terutama didorong meningkatnya pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah, stabilisasi nilai tukar rupiah.
Namun demikian, lanjut Peter, posisi cadangan devisa per akhir April 2015 masih cukup membiayai 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan," ujar Peter.
Sebelumnya, pada Maret 2015 lalau, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2015 tercatat turun 3,9 miliar dolar AS, dari 115,5 miliar dolar AS pada Februari lalu menjadi 111,6 miliar dolar AS.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015