"Yang punya panti asuhan atau panti lansia pastikan mereka mendaftarkan yang lansia untuk mendapat KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) dan KIS, kalau anak panti pastikan mereka akan mendapatkan KIP dan KIS," kata Mensos di Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikan Mensos usai membuka rapat kerja nasional IV Badan Kontak Majelis Taklim dan kongres dai-daiyah III BKMT tahun 2015.
Mensos mengatakan, pemilik majelis taklim hampir semua punya panti asuhan. Anak-anak di panti asuhan sebagian besar pernah tahu atau pernah mendengar tentang KIS, KIP, dan KKS tapi tidak tahu kemana mereka harus mendaftarkan.
Mensos menjelaskan, data di Kementerian Sosial untuk anak-anak panti dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang jatahnya 1,7 juta baru terisi 530 ribu.
"Karena saya mengajak kepada pengasuh pengelola pemilik panti asuhan untuk bisa mendaftarkan anak asuhnya agar mereka mendapatkan KIS dan KIP, yang mengelola panti lansia maka saya mengajak mereka segera mendaftarkan warga binaan di panti lansia untuk mendapatkan KKS dan KIS," katanya.
Harapannya pada Juni mendatang KIP bisa cair semua tepatnya bisa dicairkan minggu keempat Juni.
"Asumsinya adalah kalau minggu keempat Juni ini bisa dimaksimalkan betul-betul untuk kebutuhan sekolah, Karena Juli anak-anak masuk sekolah dan juga bersamaan dengan lebaran. Jangan sampai anggaran KIP yang dicairkan kemudian dipakai kebutuhan lebaran," jelas Mensos.
Dana KIP memang tujuannya untuk membangun motivasi anak supaya sekolahnya bisa lebih semangat lagi, tambah Mensos.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015