Manado (ANTARA News) - Sebanyak 454 warga Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengungsi akibat erupsi Gunung Karangetang di pulau tersebut.
Sebanyak 454 warga yang mengungsi ditampung Gereja Tampuna Tarorane (99 jiwa), Gereja Basaha Tatahadeng (106 jiwa), Gereja Mesias Sawang (161 jiwa), dan Gereja Bandil (88 jiwa).
"Pemerintah daerah mengimbau kepada warga yang tinggal di Pulau Siau tetap mengantisipasi ancaman datangnya luncuran material panas yang bisa saja menjangkau wilayah permukiman," kata Gubernur Sinyo H Sarundajang di Manado, Jumat.
Sementara itu, Wagub Djouhari Kansil mengatakan, Pemprov Sulut terus melakukan pemantauan sekaligus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Camat Siau Timur Selatan dan Camat Siau Timur.
"Sejak kemarin Pemprov Sulut memintakan kepada Pemkab Sitaro segera mengevakuasi warga yang terdampak dari semburan abu vulkanik tersebut. Mereka sudah menindaklanjutinya," ujarnya.
Kansil menyebutkan, dari laporan yang diterima Jumat pagi, semburan abu vulkanik panas mulai mereda, meski begitu warga masih diharapkan bersiaga, dan tidak beraktivitas di daerah rawan karena masih berpeluang terjadi letusan susulan.
Di sisi lain Sekretaris Daerah Provinsi Siswa R Mokodongan menambahkan, pemprov sudah mengirimkan sejumlah bantuan kepada warga pengungsi berupa kasur, tikar, tenda serta berbagai bahan kebutuhan lainnya.
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015