Bagdad (ANTARA News) - Balatentara Amerika Serikat (AS), Selasa melaporkan kematian enam serdadunya dalam tiga serangan terpisah bom jalanan di Irak, menjadikan jumlah itu lima lebih banyak daripada korban serangan 11 September 2001 atas negara itu. Tiga tentara peserta ronda untuk mencari bom jalanan tewas di sebelah barat laut Bagdad pada Selasa, kata balatentara dalam pernyataannya. Satu tentara lain luka dalam pemboman hari Selasa itu. Dua orang tentara tewas dan satu luka akibat bom jalanan di baratdaya Bagdad hari Senin. Satu serdadu lain tewas and dua cedera dalam serangan terpidah di daerah sama hari Senin. "Peledak rakitan, yang dipicu dekat peronda Divisi Lintas Negara-Bagdad, menewaskan tiga tentara di baratlaut ibukota Irak, Bagdad, Desember 26," kata balatentara Amerika Serikat dalam pernyataannya. "Ronda itu melakukan tugas pembersihan harian saat satu bom jalanan meledak di dekat mereka, membunuh tiga tentara dan melukai satu lagi," katanya. Hanya pada Desember, sedikit-dikitnya 92 serdadu tewas, termasuk empat tewas akibat serangan bom pada hari Natal. Keenam kematian itu membuat jumlah tentara Amerika Serikat tewas di Irak sejak serbuan pimpinan negara adidaya itu pada Maret 2003 menjadi sedikit-dikitnya 2.978 orang. Pelonjakan jumlah korban itu dan peningkatan kekerasan aliran, yang menewaskan sekitar 100 orang Irak setiap hari, menekan Presiden Amerika Serkat George W Bush, yang siap mengumumkan kebijakan baru di Irak pada awal Januari. Selain serangan bom jalanan dan pejuang Irak, bunuh diri juga menjadi penyebab ketinggian angka kematian balatentara Amerika Serikat. Angka bunuh diri tentara Amerika Serikat, yang diterjunkan ke Irak, naik selama tahun 2005, kata kajian angkatan darat dan diterbitkan pekan lalu. Kajian itu mengemukakan, terdapat 22 perkara bunuh diri tentara bertugas di Irak dan Kuwait saat mendukung Gerakan Pembebasan Irak, sedangkan pada 2004 terjadi 12 kasus dan pada 2003 terjadi 25 kasus. Angka bunuh diri mereka yang bertugas di Irak pada 2005 adalah 19,9 untuk setiap 100 ribu prajurit, jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka bunuh diri pada 2004, yaitu 10,5, demikian AFP dan Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006