Pers Jerman habis-habisan mencemooh Guardiola dengan menurunkan sejumlah kepala berita, antara lain "Kekalahan yang sungguh memilukan", "Penghinaan", "Musibah".
"Guardiola dikalahkan Barcelona, tidak ada waktu lagi untuk kangen-kangenan", tulis kepala berita harian Bild, yang kemudian melukisan "kekalahan itu sebagai reuni yang menyedihkan" dari anak didik Barca.
Harian itu juga menulis bahwa kekalahan itu menunjukkan "keterbatasan dia (Guardiola)" membesut Bayern. Bild menyinggung bahwa kekalahan atas Juventus itu merupakan capaian terburuk Guardiola sebagai manajer Bayern, termasuk kekalahan ketika meladeni Dortmund (0-3 di kandang), ketika melawan Real Madrid (0-4 di kandang), dan kontra Wolfsburg (1-4 di partai tandang).
Harian Jerman itu akhirnya mengajukan pertanyaan, "Sanggupkah dia bangkit dari semua kekalahan itu?)
Harian Jerman lainnya, Die Ziet mengomentari bahwa Bayern dan Guardiola "telah mengukuhkan kehebatan Barcelona soal bagaimana bermain sepak bola".
Sementara itu, Kicker merasa bahwa hasil pertandingan itu bukan hanya buruk tetapi membuat terkejut masyarakat Jerman. "Bagi Pep Guardiola, ini bukan sekedar kekalahan," artikel itu menyimpulkan.
Banyak legenda sepak bola Jerman juga mengajukan keprihatinan atas kekalahan Beyern Muenchen itu. Berbicara kepada ZDF, mantan penjaga gawang Bayern, Oliver Kahn mengritik taktik yang diterapkan Guardiola.
Ia menyebut bahwa skema taktik yang diterapkan pelatih Bayern itu menyiratkan asa bertahan yang justru "sarat petualangan".
Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015