Edinburgh/Glasgow (ANTARA News) - Kubu nasionalis Skotlandia hampir dipastikan menyapu hampir seluruh kursi parlemen daerah Skotlandia namun mungkin tak akan berperan dalam pemerintahan pusat Inggris. Kesimpulan ini didapat dari hasil exit poll setelah pemungutan suara dalam Pemilu Inggris Raya berakhir Kamis kemarin.
Poling stasiun-stasiun televisi nasional memperlihatkan bahwa Partai Nasional Skotlandia (SNP) merebut 58 dari total 59 kursi parlemen Skotlandia.
Partai Konservatif-nya Perdana Menteri David Cameron di ambang pemenang mayoritas kursi parlemen pusat dengan 316, sedangkan Partai Buruh pimpinan Ed Miliband menyusul dengan 239 kursi.
Jika hasil itu sudah dipastikan, SNP gagal masuk pemerintahan dan memupus aliansi kiri dengan Partai Buruh untuk mencampakkan Cameron dari pemerintahan.
Kemenangan kubu nasionalis ini akan mendorong rakyat Skotlandia untuk memaksakan referendum baru bagi kemerdekaan wilayah Inggris di bagian utara itu yang tahun lalu hanya kalah tipis satu suara.
Selama kampanye SNP yang berhaluan kiri-tengah menawarkan koalisi dengan Partai Buruh untuk menumbangkan Partai Konservatif, namun Ed Miliband menepis tawaran itu karena partainya bisa menjadi pemenang mayoritas.
"Kami sudah lama diperingatkan bahwa suara untuk NSP akan berisiko pada naik berkuasanya lagi Konservatif," kata juru bicara keuangan Partai Buruh Ed Balls.
Bangkitnya NSP hanya terjadi beberapa bulan setelah referendum kemerdekaan Skotlandia dari Inggris Raya ditolak dengan angka tipis di Skotlandia.
Sejak itu banyak orang Skotlandia yang menjaga jarak dari Partai Buruh yang secara tradisional punya landasan kuat di Skotlandia, karena partai itu menjadi makin jauh dari kiri dan lebih dekat ke pemikiran kubu Konservatif, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015