Kita mengatasi masalah reformasi ini dengan serius, meskipun itu membutuhkan waktu dan tidak terlihat dalam jangka pendek,"Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan upaya pembenahan dan reformasi struktural yang dilakukan pemerintah untuk menjaga fundamental ekonomi tidak berdampak jangka pendek dan terlihat hasilnya dalam waktu cepat.
"Kita mengatasi masalah reformasi ini dengan serius, meskipun itu membutuhkan waktu dan tidak terlihat dalam jangka pendek," katanya di Jakarta, Kamis.
Bambang menjelaskan membangun pondasi ekonomi yang kuat untuk stabilitas pertumbuhan dalam jangka panjang sangat penting karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Tantangannya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi dengan menjaga stabilitas agar tahan terhadap tekanan eksternal maupun internal yang bisa mengganggu pondasi ekonomi nasional," ujarnya.
Menurut Bambang, upaya reformasi struktural tersebut telah berjalan namun berbagai tekanan eksternal saat ini menjadi salah satu tantangan pemerintah dalam menjaga laju perekonomian, yang sedang menurun, tidak jatuh terlalu dalam.
Ia mencontohkan salah satu tantangan tersebut adalah menyikapi pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang melemah hingga kisaran tujuh persen. Kondisi ini menjadi tantangan negara-negara berkembang termasuk Indonesia, apalagi Tiongkok menjadi salah satu negara tujuan ekspor.
"Ini yang membuat BPS mencatat angka pertumbuhan Indonesia pada triwulan I sebesar 4,71 persen, salah satunya karena pertumbuhan ekonomi global yang melemah dan mempengaruhi ekonomi kita," ujarnya.
Namun, lanjut Bambang, masih ada sejumlah tantangan lainnya dari domestik yang ikut membuat sektor investasi belum memberikan pengaruh pada pertumbuhan, apalagi ekspor terus melemah dan belanja pemerintah masih melambat.
"Perlemahan permintaan global mengganggu ekspor kita, apalagi harga komoditas sedang menurun. Konsumsi pemerintah juga belum sesuai harapan, meskipun tinggal menyelesaikan masalah administrasi. Seharusnya kita bisa lebih optimis, meskipun ada hambatan," ujarnya.
Untuk itu, ia menyakini berbagai proses pembenahan dan reformasi struktural yang telah diupayakan dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, terutama pada sektor investasi, meskipun saat ini belum terasa.
"Tahun ini, investasi bisa menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi, karena kita telah mendorong percepatan belanja infrastruktur, menyiapkan insentif dan memperbaiki pelayanan perijinan PTSP di BKPM," kata Bambang.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015