Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 7,66 poin (0,85 persen) ke level 890,04.
"Kondisi bursa saham global yang mayoritas melemah menjadi salah satu faktor pemicu pelaku pasar asing kembali melakukan aksi lepas saham," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.
Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia hari ini, tercatat pelaku pasar asing membukukan jual bersih sebesar Rp350,490 miliar.
Di sisi lain, lanjut dia, mata uang rupiah yang kembali tertekan cukup dalam terhadap dolar AS menambah sentimen negatif bagi IHSG. Sentimen negatif yang datang bersamaan baik dari dalam negeri maupun eksternal menjadi faktor negatif IHSG
Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan meski IHSG BEI melemah, masih ada potensi pelaku pasar saham melakukan akumulasi secara selektif pada saham-saham di sektor yang berkaitan dengan infrastruktur.
"Pelaku pasar direkomendasikan untuk melirik beberapa saham konstruksi BUMN yang mulai melakukan perubahan tren dari turun ke konsolidasi untuk membentuk tren kenaikan," katanya.
Ia menambahkan, pembelanjaan pemerintah di sektor infrastruktur akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2015, situasi itu dapat berdampak positif ke saham sektor infrastruktur.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 247.018 kali dengan volume mencapai 4,94 miliar lembar saham senilai Rp4,74 triliun. Efek yang mengalami kenaikan 119 saham, yang melemah 180 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 101 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 350,94 poin (1,27 persen) ke 27.289,97, indeks Bursa Nikkei turun 239,64 poin (1,23 persen) ke 19.291,99, dan Straits Times melemah 31,08 poin (0,90 persen) ke posisi 3.428,50.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015