Jakarta (ANTARA News) - Jika dibukukan, pengalaman melayani operasional haji dari tahun ke tahun oleh Departemen Agama (Depag) telah menjadi kitab yang teramat tebal dan berjilid-jilid. Sejak puluhan tahun silam hingga kini Depag dipercaya menyelenggarakan dan melakukan pelayanan operasional haji bagi para jamaah di Indonesia. Tepuk tangan kesuksesan memang selalu ada meski titik-titik kegagalan kerap muncul di sana-sini. Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Pondok Gede Jakarta H Ismail mengatakan, kegagalan dan kekecewaan akibat buruknya pelayanan ibadah haji di hati para jamaah merupakan pelajaran bagi panitia. "Itu pembelajaran bagi kita untuk pelayanan di masa depan," katanya. Tidak terkecuali yang terjadi pada pelayanan haji pada musim haji 2006 yang merupakan hasil pembelajaran dan evaluasi pemberangkatan haji tahun-tahun sebelumnya. Pada musim haji 2006, pemberangkatan dilaksanakan selama 28 hari mulai 28 November hingga 25 Desember 2006. Sebanyak 49 kloter diberangkatkan dengan jumlah calon haji 21.885 orang yang terdiri atas 21.731 calon haji dan didampingi 147 petugas kloter serta Amirul Hajj DR Tarmizi Taher dan rombongannya. Menteri Agama Maftuh Basyuni mengatakan, selama pemantauan pelaksaan ibadah haji semuanya berjalan baik, baik di Tanah Suci maupun di Tanah Air. "Beberapa hal, seperti keterlambatan pesawat dan masalah pemondokan telah bisa diatasi di lapangan," katanya. Menteri hanya berharap para jamaah maklum dan ikhlas pada keterbatasan kemampuan pemerintah dalam melayani mereka. Hal serupa disampaikan Wakil Gubernur Fauzi Bowo yang menyampaikan ucapan maaf sekaligus janji untuk meningkatkan pelayanan di masa mendatang. "Saya atas nama pemerintah mohon maaf yang sebesar-besarnya karena kadang kemampuan pemerintah juga terbatas tetapi pemerintah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan," katanya. Kursi kosong Hingga 25 Desember 2006, seluruh jamaah calon haji yang diberangkatkan dari Embarkasi Pondok Gede, Jakarta, yang berjumlah 21.885 orang telah berada di Tanah Suci setelah kelompok terbang (kloter) terakhir, 49 JKG, diberangkatkan. "Kloter 49 JKG merupakan kloter terakhir yang menandakan semua jamaah asal Embarkasi Jakarta telah berada di Tanah Suci," kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta H.A. Fauzan Harun. Jumlah calhaj provinsi DKI Jakarta sebanyak 7.287 jemaah termasuk 51 petugas kloter, sedangkan untuk provinsi Banten sebanyak 8.397 jemaah dengan 54 petugas kloter. Provinsi Lampung memberangkatkan dari Embarkasi Jakarta sebanyak 6.170 jemaah dengan 42 petugas kloter. Jamaaah dari provinsi Kalimantan Timur yang berangkat dari embarkasi Jakarta sebanyak 24 orang. Sebanyak 201 kursi kosong dari Embarkasi Pondok Gede Jakarta sejak awal musim haji yaitu 28 November hingga 25 Desember 2006. Kekosongan kursi yang mencapai ratusan tersebut disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya keberangkatan yang dibatalkan karena jamaah yang bersangkutan sakit, wafat, hamil, melahirkan, pendamping, pindah kloter, batal daerah, dan alasan lain. Dari sebanyak 201 kursi kosong yang seharusnya ditempati jamaah calon haji tersebut, 29 kursi kosong disebabkan karena jamaah batal berangkat lantaran sakit. Sebanyak sembilan di antaranya wafat, dua orang hamil, seorang melahirkan, lima orang pendamping pindah kloter, dua orang pindah kloter, 100 orang batal daerah, dan 53 jamaah membatalkan karena berbagai alasan lain. Sementara itu, angkutan jemaah haji tahun ini dari tanah air ke Arab Saudi menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airlines. Dari segi waktu, sebanyak tujuh kloter diberangkatkan tepat waktu, 29 kloter diberangkatkan lebih cepat dari jadwal semula, dan 13 kloter terlambat. "Empat kloter di antaranya terlambat dari satu hingga enam jam," katanya. Menurut dia, keterlambatan pesawat merupakan hal yang sulit dihindari dalam dunia penerbangan. "Yang kita bisa lakukan hanyalah meminimalisir keterlambatan tersebut," kata Fauzan. Sudah ada kesepakatan sejak awal dan aturan tertulis bila pesawat "delay" hingga lebih dari empat jam maka jamaah calon haji akan dievakuasi ke penginapan terdekat dalam hal ini Asrama Haji Pondok Gede. Titik-titik kegagalan itu pada akhirnya akan menjadi bab tersendiri yang mengajari semua tentang peningkatan kualitas pelayanan bagi para tamu Alloh di Tanah Suci.(*)
Pewarta: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2006