Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Deddy Mizwar mengkhawatirkan longsor di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Selasa (5/5), yang membuat pipa panas bumi milik PT Star Energy Geothermal meledak, akan berpengaruh terhadap pasokan listrik di Pulau Jawa dan Bali.
"Saya kira dampaknya akan lebih luas daripada yang lokal di sini. Ini kan menghasilkan listrik ratusan megawatt. Pasti akan berpengaruh, apalagi ini tempat produksi energi, dampaknya bisa Jawa-Bali," kata Deddy Mizwar, usai meninjau ke lokasi kejadian, Rabu.
Tanah longsor longsor terjadi di Kampung Cibitung RT01 RW15 Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, pada Selasa (5/5). Kejadian itu menyebabkan pipa panas bumi bocor dan meledak.
Ia menduga longsor di Kampung Cibitung yang hingga saat ini menelan empat korban jiwa tersebut terjadi karena berkurangnya tanaman keras yang ada di sekitar perbukitan.
"Saya kira ke depannya, harus diupayakan agar di sekitar situ ditanami tanaman tegak atau kopi. Kopi itu kan akarnya kuat dan ada fungsi konservasi. Khususnya di daerah-daerah yang curam," kata dia.
Pihaknya juga khawatir kondisi di sekitar Gunung Drajat, Kabupaten Garut, akan mengalami kejadian yang sama seperti di Kampung Cibitung, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
"Saya lihat juga di Gunung Drajat, kondisinya hampir sama. Saya sudah kasih tahu Chevron, beberapa kali ketemu coba itu diperhatikan. Kalau di sana bisa lebih parah karena kecuramannya langsung ke tempat wisata Drajat," kata dia.
"Saya enggak habis pikir kalau terjadi longsor korbannya akan banyak sekali," tambahnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar perusahaan-perusahaan yang beroperasi dalam pengelolaan energi panas bumi untuk lebih memperhatikan faktor keamanan lingkungannya agar tidak terjadi bencana alam.
"Saya kira perusahaan di Drajat Garut dan di sini, coba kerja sama dengan masyarakat dan pemda setempat. Bagaimana menggunakan dana CSR-nya untuk mengamankan wilayah-wilayah seperti ini. Supaya deket pipa panas buminya ada pohon tegakan atau punya nilai ekonomis," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015