Yerusalem (ANTARA News) - Pejuang Palestina di Gaza hari Selasa menembakkan lima roket ke arah Israel, tanpa mengakibatkan korban, dalam pelanggaran terahir gencatan senjata sebulan antara tentara dengan pejuang, kata tentara. Wanita jurubicara tentara menyatakan kapastian akan dua hantaman di Israel, satu di kota pelabuhan Ashkelon, yang tidak mengakibatkan kerusakan, dan satu di kota Sderot, yang merusak beberapa kendaraan. Satu roket menghantam lingkungan kediaman, merusak beberapa mobil, kata wanita jurubicara tentara. Tiga roket lain jatuh di luar kota, beberapa kilometer tenggara Jalur Gaza. Di kota Gaza, kelompok pejuang garis keras Jihad Islam menyatakan sudah menembakkan satu roket ke Sderot dan satu lagi ke Ashkelon. Berdasarkan atas gencatan senjata disetujui Israel dan pejuang pada 26 November, negara Yahudi itu menarik balatentaranya dari Gaza dan pejuang seharusnya berhenti menembakkan roket. Sejak itu, hampir lebih dari 60 roket Qassam buatan Gaza ditembakkan ke Israel selatan dan satu orang Palestina tewas serta sedikit-dikitnya tiga cedera oleh tembakan Israel di Gaza. Tapi, gencatan senjata itu secara umum berlaku di antara harapan bahwa itu bisa menolong memulai lagi alur perdamaian, yang terbengkelai. Pada pekan lalu, beberapa menteri Israel menyeru tentara menanggapi serangan roket itu, tapi pada hari Minggu, Perdana Menteri Ehud Olmert menyatakan Israel akan mematuhi gencatan senjata, meskipun ada serangan roket. Pejuang pembangkang dari partai Fatah dan Jihad Islam menyatakan bertanggung jawab atas sebagian besar serangan roket tersebut. Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dalam pertemuan pertamanya dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan Israel itu tidak akan terus menghindari jawaban atas serangan roket itu selamanya. Dalam pertemuan itu, Olmert dan Abbas sepakat berusaha menghidupkan kembali perundingan perdamaian, yang ambruk tahun 2000, kata pejabat dikutip DPA dan AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006