Kairo (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago melakukan kunjungan ke Qatar dalam upaya membangun kemitraan, khususnya di sektor investasi.
Kunjungan Menteri Andrinof ke Qatar selama dua hari ke Qatar pada 5-6 Mei itu untuk memenuhi undangan Menteri Luar Negeri Qatar, Khalid Mohammed Al Attiya, kata KBRI Doha, Rabu.
Disebutkan, dalam pertemuan dengan Menlu Attiyah, kedua menteri membahas berbagai potensi kerja sama bilateral terutama di bidang investasi.
Menlu Attiya secara khusus menggarisbawahi bahwa Indonesia merupakan mitra penting Qatar untuk mendukung proses perdamaian di Timur Tengah.
Menlu Attiya juga menyatakan rencananya berkujung ke Indonesia dengan membawa sejumlah pengusaha untuk menjajaki kerja sama perdagangan kedua negara.
Selain dengan Menlu Attiyah, Menteri Andrinof yang didampingi Duta Besar RI untuk Qatar, Deddy Saiful Hadi, juga bertemu dengan beberapa pejabat terkait lainnya, di antaranya, dengan timpalannya, Menteri Perencanaan dan Statistik Qatar, Salah Mohammad Al Nabit.
Menteri Al Nabit dalam pertemuan itu memprakarsai pembuatan Nota Persepahaman (MoU) untuk kerja sama lebih konkrit dengan PPN/Bappenas.
Andrinof juga bertemu dengan Menteri Energi dan Industri, Mohamed Saleh Al Sada dan petinggi Hassad Food, sebuah BUMN terpenting Qatar yang bergerak di bidang pertanian, pangan, dan peternakan.
Dalam pertemuan-pertemuan itu, kedua pihak sepakat meningkatkan kerja sama di berbagai bidang mencakup ketahanan pangan, energi, pariwisata, industrial manufacture, dan kemaritiman.
Menurut Sekretaris Ketiga KBRI Doha, Kuntum Khaira Ummah, dalam kesempatan itu, Menteri Andrinof juga meminta Qatar untuk merealisasikan janjinya untuk melakukan investasi sebesar satu miliar dolar AS ke Indonesia.
Ihwal rencana investasi Qatar di Indonesia sebesar satu miliar dolar itu pertama kali diungkapkan Dubes Deddy Saiful Hadi tiga tahun silam.
Menurut Dubes Deddy, Qatar menginginkan Investasi itu dikhususkan di sektor pertanian dengan pengolahan lahan seluas 10.000 hektare di Indonesia yang hasilnya antara lain untuk menunjang ketahanan pangan Qatar.
Pewarta: Munawar S Makyanie
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015