"Saat libur panjang, misalnya saja pada Lebaran atau libur sekolah, banyak tempat parkir yang tidak mampu lagi menampung kendaraan pengunjung. Baik di tempat parkir swasta atau pemerintah," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, kurangnya kapasitas tempat parkir saat libur panjang tersebut membuat pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi hanya berputar-putar di Kota Yogyakarta seperti di Malioboro sembari menunggu apabila ada tempat parkir yang kosong.
"Akibatnya, volume kendaraan di ruas jalan di sekitar objek wisata utama di Kota Yogyakarta menjadi penuh," katanya.
Kurangnya kapasitas parkir tersebut, lanjut Wirawan, menjadi prioritas permasalahan yang harus segera dipecahkan oleh pemerintah.
Namun demikian, lanjut dia, penambahan lahan parkir baru tersebut tidak mudah karena untuk mencari lahan yang luas di Kota Yogyakarta sudah cukup sulit.
"Pihak swasta yang akan berinvestasi di Kota Yogyakarta juga masih berpikir panjang untuk membangun tempat parkir khusus karena hanya akan ramai saat libur panjang, sedangkan pada hari biasa cenderung sepi," katanya.
Di Kota Yogyakarta, tempat parkir khusus yang dikelola oleh pemerintah terletak di parkir Abu Bakar Ali, Senopati dan Taman Parkir Ngabean.
Pada libur sekolah, lokasi tersebut dimanfaatkan untuk parkir bus pariwisata sedangkan saat libur Lebaran, lokasi itu banyak dimanfaatkan untuk parkir kendaraan pribadi.
Saat ini, kapasitas parkir di Taman Parkir Ngabean sudah ditambah dengan membangun parkir dua lantai. Pemerintah DIY juga berencana membangun parkir tiga lantai di Taman Parkir Abu Bakar Ali.
"Perlu juga ditambah lokasi parkir baru di bagian selatan dan utara Kota Yogyakarta sehingga kendaraan tidak semuanya masuk ke kawasan Malioboro," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015