Banjir terjadi saat warga sedang tertidur usai desa yang berada di Kecamatan Tangget itu diguyur hujan lebat selama dua jam yang menyebabkan Sungai Oneha meluap. Warga yang rumahnya terendam kini mengungsi di tempat yang lebih tinggi.
"Hujannya deras sekali memang, selama dua jam. Sekitar pukul 04.00 air sudah masuk ke dalam rumah dan menghanyutkan barang-barang," kata Lisnawati, salah satu warga yang ditemui di tempat pengungsian, Selasa.
Menurutnya, ketinggian air saat itu mencapai paha orang dewasa dan merusak bangunan rumah yang terbuat dari papan kayu.
"Kami terpaksa mengungsi ke tempat yang disiapkan pemerintah desa dan kecamatan," ungkapnya.
Sementara Elyas, warga Desa Oneha menuding penyebab banjir akibat aktivitas perkebunan lahan kelapa sawit yang berada di hulu sungai. Sebelum adanya aktivitas perkebunan kelapa sawit daerah itu tidak pernah terjadi banjir seperti ini.
"Kami menduga penyebabnya adalah perkebunan kelapa sawit, karena lahannya berada di atas, sementara sebelum adanya aktivitas perkebunan kelapa tidak pernah terjadi seperti ini," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kolaka yang berada di lokasi banjir mendata sekitar enam rumah warga di Desa Popalia rusak parah dan puluhan lainnya rusak ringan. Di desa Oneha tercatat 40 rumah warga rusak ringan akibat banjir itu.
Sementara Kapolres Kolaka AKBP Agus Iman Rivai menerjunkan sekitar 100 personel untuk membantu warga yang terkena musibah banjir.
Pewarta: Darwis Sarkani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015