Jakarta (ANTARA News) - Saat berolahraga, seseorang tidak hanya rentan mengalami dehidrasi (kekurangan cairan) tetapi juga overhidrasi atau kelebihan cairan.
Oleh karena itu, berikut anjuran ahli kedokteran olahraga agar kita terhindar dari overhidrasi sekaligus dehidrasi saat berolahraga.
Mengutip dari American College of Sport Medicine, 2011, pakar fisiologi olahraga Departemen Fisiologi FKUI, Dr. dr. Ermita I. Ilyas, MS, AIFO, mengungkapkan, empat jam sebelum olahraga, sebaiknya konsumsilah 500-600 cc air putih.
Kemudian, 10-15 menit sebelum olahraga, kurangi konsumsi cairan menjadi 250-350 cc saja.
Lalu, Erminta mengatakan, saat berolahraga, bila kurang dari satu jam, minumlah 100-250 ml setiap 15-20 menit.
"Semakin besar berat badan seseorang maka jumlah air yang harus diminum semakin banyak (mendekati 250 ml)," ujar Ermita dalam seminar media di Jakarta, Selasa.
Tetapi, lanjut dia, bila lebih dari satu jam, minumlah minuman olahraga.
"Tidak dianjurkan minum satu liter per jam. Setidaknya 400-800 ml dalam satu jam," kata dia.
Dia mengingatkan, setelah berolahraga, ceklah berat badan dan warna urin.
"Minumlah 600-700 cc air secara bertahap, bila terdapat penurunan berat badan sebesar 0,5 kg," pungkas dia.
Sementara itu, berkaitan dengan warna urin, dalam kesempatan yang sama, spesialis penyakit dalam dari RSCM, Dr. dr. Murdani Abdullah, SpPD-KGEH, mengungkapkan, saat seseorang mengalami overhidrasi, warna urinnya akan sangat "light".
"Kalau urin sangat light itu tandanya kebanyakan minum," tambah dia.
Overhidrasi merupakan kondisi tubuh yang mengalami kelebihan cairan. Kondisi ini terjadi saat seseorang minum berlebihan dalam waktu singkat sehingga kelebihan cairan yang berakibat konsentrasi natrium dalam plasma darah menjadi sangat rendah.
Pada perempuan, kondisi overhidrasi juga dapat terjadi karena adanya faktor perubahan hormonal, misalnya saat menstruasi.
Sebaliknya, dehidrasi merupakan kondisi saat tubuh kekurangan cairan. Gejala yang menandai kondisi ini di antaranya, haus, lemas, mulut kering, sakit kepala, mengantuk dan urin berwarna kuning kecokelatan.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015