Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan teknologi asal Tiongkok ZTE mengatakan siap memenuhi kebijkana pemerintah mengenai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen.
"Kami dapat memenuhi kebijakan pemerintah. Kami percaya bisa melakukan ini (TKDN 40 persen) karena ini bukan kali pertama," kata Jason, Marketing Communication Director ZTE Indonesia usai peluncuran Blade S6 di Jakarta, Selasa.
Lebih jauh, menurut Jason, ZTE sebelumnya telah beberapa kali memasukkan komponen lokal ke dalam perangkatnya.
"TKDN tidak asing lagi bagi kami karena kami telah memenuhi TKDN hampir tiga tahun yang lalu untuk perangkat One Max, pada saat itu ZTE sudah lolos dari kebijakan TKDN pemerintah," ujar Jason.
Untuk memenuhi TKDN 40 persen, Jason mengatakan bahwa ZTE menggandeng dua partner yang berada di Surabaya dan Jakarta.
ZTE sendiri hingga saat ini telah meluncurkan tujuh handset-nya di Indonesia. Perusahaan tersebut berencana untuk meluncurkan sejumlah produk tahun ini.
"Kami akan melihat bagaimana pasar bisa menerima Blade S6. Untuk tahun ini kami berencana meluncurkan 5 sampai 6 produk yang kebanyakan 4G," kata Yohanis Alfin, Sales Manager Mobile Devices ZTE Indonesia, di sela peluncuran Blade S6.
Dari perangkat yang akan diluncurkan ZTE tahun ini, Alfin mengisyarakatkan 2 hingga 3 diantaranya merupakan perangkat premium atau flagship dari ZTE, yakni Nubia mini dan Max.
"Kami sedang menegosiasikan dengan pertner dan distributor, kami sedang berdiskusi bagaimana pasar dapat menerima beberapaproduk dari kita, sehingga penjualan kita menjadi lebih baik," ujar Alfin.
Untuk Blade S6 yang ditawarkan dalam berbagai pilihan kanal penjualan, baik online maupun offline, ZTE menargetkan 10.000 unit untuk penjualan online dan 18.000 unit untuk penjualan offline.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015