Jakarta (ANTARA News) - Indonesia tengah mengincar perluasan pangsa pasar untuk produk-produk dalam negeri di pasar Polandia, dimana peluang perdagangan antar kedua negara masih memiliki potensi yang cukup besar.
"Target utama Indonesia di Polandia saat ini adalah perluasan pangsa pasar untuk produk-produk Indonesia dibanding negara pesaing di ASEAN, yang produknya sudah merajai pusat grosir Mariwilska, Polandia," kata Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, dalam siaran pers yang diterima, Selasa.
Rachmat mengatakan hal tersebut saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi Polandia, Janusz Piechocinski, dimana dalam pertemuan tersebut peluang perdagangan antara Indonesia dan Polandia sangat besar.
"Nilai perdagangan Indonesia terhadap Polandia lima tahun terakhir menunjukkan nilai positif, dengan kecenderungan meningkat sebesar 9,3 persen per tahun. Untuk itu disepakati pula dilakukannya penjajakan pembukaan kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Polandia," kata Rachmat.
Isu lain yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut adalah mengenai perkembangan KTM WTO IX di Bali, serta peningkatan kerja sama kemitraan ekonomi yang ambisius dengan Uni Eropa melalui kerangka Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
Misi dagang kali ini dilakukan untuk mencapai target peningkatan ekspor tiga kali lipat, dimana khusus untuk Polandia, pada tahun 2019 ditargetkan ekspor non-migas sebesar 1,1 miliar dolar Amerika Serikat.
Rachmat membawa 18 perusahaan potensial ekspor dari berbagai sektor, yaitu tekstil dan produk tekstil, ban, CPO, kopi, produk perikanan, dan produk pertanian untuk memasuki pasar Polandia.
Business luncheon kali ini merupakan yang terbesar dalam lima tahun terakhir karena dihadiri sekitar 40 delegasi pengusaha dan pemerintah Indonesia yang dipertemukan dengan 70 mitra dagang dari Polandia.
Secara keseluruhan, Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor non-migas ke Italia yang saat ini kurang lebih sebesar 2,28 miliar dolar Amerika Serikat, mampu mencapai 8,27 miliar dolar AS pada tahun 2019.
Ekspor non-migas Indonesia ke Italia pada 2014 sebesar 2,28 miliar dolar AS, sedangkan ekspor non-migas Indonesia ke Italia pada periode Januari-Februari 2015 mencapai 346 juta dolar AS.
Komoditas utama ekspor Indonesia ke Italia pada periode Januari-Februari 2015 adalah minyak sawit dengan pangsa ekspor 40,3 persen, batubara dengan pangsa 9,8 persen, kopi dengan pangsa 6,6 persen, t-shirt dengan pangsa 3,8 persen, dan sepatu kulit dengan pangsa ekspor 3,2 persen.
Sementara impor Indonesia dari Italia pada 2014 sebesar 1,72 miliar dolar AS, dan pada periode Januari-Februari 2015 sebesar 218 juta dolar AS.
Produk utama impor Indonesia dari Italia adalah mesin pencuci piring dengan pangsa 13,8 persen, keran untuk pipa dengan pangsa 7,9 persen, dan mesin pengolah tembakau dengan pangsa 3,8 persen dari total impor Indonesia dari Italia.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015