Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan dengan mekanisasi maka dapat memangkas ongkos produksi sebanyak 20 hingga 30 persen.
"Mengganti sistem pertanian tradisional menjadi sistem modern akan mempersingkat waktu penanaman dan menurunkan biaya produksi," kata Menteri Andi pada saat berdialog dengan 101 bupati mengenai swasembada jagung di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin.
Selain mekanisme, Andi mengatakan produktivitas merupakan hal yang tidak kalah penting, maka itu penyediaan bibit unggul untuk petani serta pupuk menjadi tanggung jawab pemerintah.
Pemerintah juga memprogramkan seribu hektare lahan baru untuk tanaman jagung di 101 kabupaten yang berpotensi.
"Kami memilih kawasan unggulan untuk penanaman bibit jagung, seribu hektare lahan baru itu akan disiapkan oleh para bupati, pemerintah hanya menyiapkan benih dan pupuk," kata dia.
Upaya pencapaian swasembada jagung memerlukan partisipasi aktif dan sinergi antar pemangku kepentingan termasuk swasta dan pemerintah daerah.
Menteri Pertanian mengatakan pada 2014 Indonesia masih mengimpor jagung sebanyak tiga juta ton sementara kebutuhan jagung Indonesia sebanyak 20 juta ton.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015