Denpasar (ANTARA News) - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata segera akan menggarap bangunan penyelamatan diri bagi korban bencana gempa dan tsunami (Tsumani Escape Building-TEB) di kawasan obyek pariwisata pesisir pantai di sejumlah daerah. "Bangunan yang dibuat sedemikian rupa di tepi pantai, nantinya dapat dipakai untuk menyelamatkan para wisatawan dan masyarakat dari bencana alam tsunami," kata Menbudpar Jero Wacik, di Sanur, Bali, Selasa. Ketika bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi Dr Kusmayanto Kadiman serta Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar menyaksikan gelar simulasi penanggulangan bencana alam tsunami di pantai tersebut, Menbudpar mengatakan bangunan TEB itu masing-masing berkapasitas 400-500 orang. Bangunan penyelamatan diri untuk tahap pertama diperioritaskan di Bali, menyusul Pantai Pangandaran, Jawa Barat, kemudian Sumatera Barat. Masing-masing bangunan membutuhkan lahan seluas empat hingga lima are. Lahan tersebut diharapkan dapat disediakan oleh Pemkab dan Pemkot di masing-masing kabupaten/kota tempat bangunan didirikan. Tahap pertama sebagian percontohan akan dibangun di pusat pengembangan kawasan Nusa Dua. Pihak BTDC Nusa Dua sudah menyediakan lahan seluas 500 meter persegi dan pembangunannya diharapkan bisa digarap dalam tahun 2007. Hal yang sama juga dilakukan di Pangandaran, Jawa Barat dan Sumatera Barat. Menbupar Jero Wacik menambahkan kawasan wisata pesisir lainnya di berbagai daerah digarap secara bertahap sesuai dengan kemampuan pendanaan. "Kalau Pemkab dan Pemkot bisa membangun fasilitas yang sama seperti percontohan yang akan dibuat di Bali, tentu akan mempercepat upaya dan program Depbudpar dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan dalam menikmati liburan," kata Jero Wacik. (*)

Copyright © ANTARA 2006